Sempat kabur dengan BMW, tersangka suap Meikarta berakhir di penjara
Neneng menjadi yang terakhir ditahan oleh lembaga antirasuah. Sebelumnya, delapan tersangka lainnya sudah lebih dulu dijebloskan ke Rutan yang berbeda.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Kabid Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi. Neneng ditahan untuk 20 hari ke depan untuk mendalami kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta.
"NR (Neneng Rahmi) ditahan di Rutan Mapolda Metro Jaya," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (16/10).
-
Di mana kejadian Bupati Bengkulu Utara ditarik terjadi? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang melanjutkan pembangunan Benteng Kuto Besak? Sultan Muhammad Bahauddin yang menjabat tahun 1776-1803 melanjutkan proses pembangunan.
-
Di mana Bupati Subang mengibarkan bendera raksasa? Aksi dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Kenapa Bupati Subang mengibarkan bendera raksasa? Aksi ini dilakukan untuk memberikan semangat kepada anak muda, dalam menyambut hari kemerdekaan RI ke-78.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
Neneng menjadi yang terakhir ditahan oleh lembaga antirasuah. Sebelumnya, delapan tersangka lainnya sudah lebih dulu dijebloskan ke Rutan yang berbeda.
Sebelumnya, Neneng menyerahkan diri ke KPK pada Selasa 16 Oktober 2018 dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Neneng sempat kabur menggunakan mobil BMW ke arah Cikampek pada saat tim penindakan KPK menggelar operasi tangkap tangan.
KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Selain Bupati Neneng, KPK juga menjerat delapan orang lainnya dalam kasus ini.
Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Pemkab Bekasi, Jamaludi; Kepala Dinas Damkar Pemkab Bekasi, Sahat MBJ Nahar; Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi, Dewi Tisnawati; dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi.
Kemudian, pihak swasta bernama Billy Sindoro yang merupakan Direktur Operasional Lippo Group, Taryudi dan Fitra Djajaja Purnama selaku konsultan Lippo Group, serta Henry Jasmen pegawai Lippo Group.
Bupati Neneng dan kawan-kawan didug menerima hadiah atau janji Rp 13 miliar terkait proyek tersebut. Diduga, realiasasi pemberian sampai saat ini adalah sekitar Rp 7 miliar melalui beberapa Kepala Dinas.
Keterkaitan sejumlah dinas lantaran proyek tersebut cukup kompleks, yakni memiliki rencana membangun apartemen, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hingga tempat pendidikan. Sehingga dibutuhkan banyak perizinan.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK pertimbangkan tuntutan maksimal untuk Bos Lippo karena pernah terbelit korupsi
Suap Meikarta, KPK terus jadwalkan periksa petinggi Lippo & Pemkab Bekasi
KPK belum dalami dugaan keterlibatan pemerintah pusat di pusaran suap Meikarta
Menko Luhut soal Meikarta: Dulu pas saya tanya enggak ada masalah perizinan
Jadi tersangka izin proyek Meikarta, Bupati Bekasi ditahan