Potret Dulu Vs Kini Benteng Kuto Besak Palembang, Dibangun Selama 17 Tahun
Benteng Kuto Besak, bangunan bersejarah yang digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.
Benteng ini digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, Kesultanan Palembang pada abad 18.
Potret Dulu Vs Kini Benteng Kuto Besak Palembang, Dibangun Selama 17 Tahun
Benteng ini menurut sejarahnya sudah mulai dibangun sejak abad ke-18, tepatnya pada tahun 1780. Entah siapa yang merancang bangunan tersebut, namun digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang saat itu masih menjabat sebagai kepala pemerintahan. Saat ini, bangunan benteng menjadi salah satu objek wisata yang ada di sudut kota Palembang. Hal ini terlihat dari letak benteng yang menghadap sungai Musi ini tak hanya sebagai wisata sejarah melainkan juga, melainkan menjadi tempat hiburan terbuka.
Penasaran dengan sejarah dan keunikan benteng ini? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Sejarah Singkat
Melansir dari beberapa sumber, benteng ini memang tak diketahui secara pasti siapa yang merancang, namun pelaksanaannya sendiri di bawah pengawasan seorang Tionghoa. Benteng ini digagas oleh Sultan Mahmud Badarudin I. (Foto: wikipedia)
-
Kapan benteng Gunung Palasari dibangun? Berdasarkan situs Pemkab Sumedang, benteng Belanda di Gunung Palasari dibangun pada tahun 1913 silam.
-
Kapan benteng itu dibangun? Arkeolog mengatakan benteng ini dibangun antara tahun 2250 SM dan 1950 SM, dan mereka memperkirakan benteng ini digunakan setidaknya selama empat abad, sampai sekitar tahun 1626 dan 1542 SM.
-
Bagaimana Benteng Kuta Lubok dibangun? Tembok yang mengelilingi benteng ini bukanlah tembok biasa, melainkan menggunakan batu berbentuk bulat yang disusun secara satu per satu.
-
Kapan benteng dibangun? Ugarkovic mengatakan, benteng tersebut terkenal karena bentuk L-nya yang mengesankan. Ruas yang lebih panjang terlihat lebih asimetris, sedangkan ruas yang lebih pendek terdiri dari lima formasi persegi panjang. Struktur tertingginya kira-kira 3 meter. Berdasarkan catatan sejarah, pada abad keempat SM, orang-orang Yunani mulai mendirikan koloni di tempat yang sekarang disebut Kroasia.
-
Siapa yang membangun Benteng Kuta Lubok? Melansir dari situs atapoeaindatu.id, benteng ini dibuat tahun 1600 silam oleh Peep asal Portugis.
-
Benteng di Gunung Palasari dibangun dimana? Kabupaten Sumedang di Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang dikuasai oleh Belanda di masa kolonial silam. Bukti peninggalannya sampai sekarang masih bisa dilihat, seperti benteng di puncak Gunung Palasari.
Sultan Muhammad Bahauddin yang menjabat tahun 1776-1803 melanjutkan proses pembangunan. Sultan Muhammad Bahauddin ialah penerus Sultan Mahmud Badarudin I.
Ia merupakan tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam dunia perdagangan.
Tak hanya itu, dirinya juga seorang agamawan yang mengubah Palembang menjadi poros sastra agama di Nusantara.
Pusat Kesultanan Palembang
Sebelum ditetapkan menjadi benteng, pada abad 18 tempat ini awalnya bangunan keraton yang menjadi pusat Kesultanan Palembang.
Keraton ini berdiri di atas tanah yang luas dan menghadap langsung ke Sungai Musi.
Selain itu, kraton ini juga dilengkapi dengan meriam-meriam, memiliki lahan yang luas, balai agung, dan juga gerbang yang besar. Di dalamnya, ada keputren, paseban, ruang tamu, tempat kediaman sultan dan permaisuri. Ada pula kolam di tengah kraton dan juga akses jalan menuju masjid utama kerajaan. (Foto: hallo.palembang.go.id)
Berbentuk Persegi Panjang
Bentuk benteng ini adalah persegi panjang, memiliki selekoh atau sudut yang menjorok keluar berbentuk trapesium. Selekoh dibangun di bagian sudut Utara, Timur, dan Selatan. Sedangkan pada sisi Barat selekohnya berbentuk segi lima.
Benteng Kuto Besak juga dilengkapi dengan pintu yang ada di sisi Timur Laut, Barat Laut, dan Tenggara. Kemudian, ada celah-celah kecil yang digunakan untuk mengintai apabila ada musuh datang. Untuk ukuran zaman dulu, benteng ini sudah termasuk bangunan mewah, hal ini ditambah adanya dermaga untuk jalan sultan menuju Sungai Musi.
Dibangun Selama 17 Tahun
Keunikan dari gagahnya benteng ini adalah saat proses pembangunannya. Semen perekat yang menempel pada bangunan ini menggunakan batu kapur dari daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan dengan putih telur.
Wajar saja, proses pembangunan benteng yang luas ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu sampai 17 tahun! Benteng Kuto Besak resmi berdiri pada tahun 1797.
Saat ini, benteng tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya indonesia pada tahun 2004 oleh Kemdikbud.