Semringah Herman Deru Ngaku Ditelepon Jokowi Usai Menang di Quick Count Pilkada Sumsel, Apa yang Dibicarakan?
Herman Deru menilai arahan Jokowi terbukti ampuh dalam memenangkan pesta demokrasi.
Calon Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru kaget bukan main karena ditelepon mantan Presiden Joko Widodo usai dinyatakan unggul dalam pilkada Sumsel versi quick count. Sebelumnya, cagub petahana itu sempat sowan ke Jokowi.
Video Herman Deru mengobrol melalui sambung telepon dengan Jokowi viral di media sosial. Kejadiannya berlangsung saat Deru menyaksikan hasil perhitungan cepat di posko pemenangan di Palembang, Rabu (27/11).
- Unggul Versi Quick Count di Pilkada Sumsel, Herman Deru Kaget Diteriaki Pendukung
- Hasil Quick Count: Endorse Prabowo-Jokowi Sapu Bersih Pilkada Jawa-Sumut, Cuma Kalah di Jakarta
- Sederet Alasan Demokrat Jagokan Heru Budi Hartono di Pilgub Jakarta
- Demokrat Dukung Herman Deru dan Cik Ujang di Pilgub Sumsel 2024
"Makasih, pak. Mas Bobby juga menang, makasih pak Presiden. Bapak di mana pak? Di Solo Pak? Tadi mas Kaesang juga telepon," kata Herman Deru sumringah saat ditelpon Jokowi seperti dalam video yang dilihat merdeka.com, Kamis (28/11).
Herman Deru menyampaikan terima kasihnya atas bimbingan Jokowi selama mengikuti Pilkada Sumsel. Deru menilai arahan Jokowi terbukti ampuh dalam memenangkan pesta demokrasi.
"Makasih banyak pak bimbingannya. Nggih pak Presiden, matur nuwun pak presiden," sambung Deru.
Deru juga menyampaikan salam dari Jokowi kepada pendukungnya yang menyaksikan obrolan mereka. Para pendukung pun kompak riuh mendengar salam tersebut.
"Wow menyala pak Jokowi," teriak pendukung.
Diketahui, paslon Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) unggul besar dalam quick count yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Paslon ini unggul telak sebesar 73,55 persen dari dua paslon lain.
Data masuk sudah 100 persen dan nampak kemenangan mencolok dari lawannya. Paslon 02 Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia (ERA) meraih 14,26 persen suara dan paslon nomor urut 03 Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) yang diusung oleh partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus tumbang dengan hanya memperoleh 12,19 persen.