Jokowi ingatkan Menteri Rini soal anak perusahaan BUMN
Presiden Joko Widodo pun menjelaskan terkait menjamurnya Badan Usaha Milik Negara beserta 'anak cucunya'. Jokowi menegaskan, menjamurnya 'anak cucu' BUMN sudah ada sejak ia menjabat pada 2014.
Saat ini, ada 118 BUMN dengan 'anaknya cucunya' yang mencapai 800. Hal ini pun menjadi keluhan para pengusaha sebab seringkali BUMN mengambil proyek-proyek kecil yang seharusnya bisa dikerjakan oleh usaha kecil dan menengah.
Persoalan ini pun dikeluhkan para pengusaha kepada Presiden Joko Widodo yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) saat Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Tahun 2017, di Ballroom, Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam (3/10).
Presiden Joko Widodo pun menjelaskan terkait menjamurnya Badan Usaha Milik Negara beserta 'anak cucunya'. Jokowi menegaskan, menjamurnya 'anak cucu' BUMN sudah ada sejak ia menjabat pada 2014.
"Yang buat anak cucu cicit bukan saya, kan sudah ada dari dulu. Kenapa ngomongnya baru sekarang bapak ibu semuanya? Jangan-jangan juga ada yang mau main politik?" sindir Jokowi seperti dilansir dari Antara.
Meski merasa tak bertanggung jawab dengan menjamurnya anak dan cucu BUMN, Jokowi mengaku sudah meminta Menteri BUMN untuk segera melakukan pembenahan. Instruksi ini bahkan sudah disampaikan Jokowi dalam rapat kabinet paripurna, Selasa malam (2/10).
"Pak Rosan (Ketum Kadin) belum ngomong di sini, saya sudah perintahkan di paripurna kemarin. Silakan tanya menteri yang hadir, kemarin saya marahin enggak?" ujar Jokowi.
Jokowi mengaku sudah meminta agar 800 "anak cucu" BUMN yang ada saat ini dimerger atau dijual. Terutama, BUMN yang kerap menggarap proyek-proyek kecil yang berbenturan dengan usaha kecil menengah.
"Ngapain BUMN ngurusin catering, ngurusin baju," kata dia, disambut tawa hadirin.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakornas yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan KADIN, Maruarar Sirait, sangat senang dengan kehadiran pengurus KADIN dari 34 provinsi, serta ratusan pengurus dari kabupaten/kota. Ia juga senang dengan kehadiran Presiden Joko Widodo di tengah kesibukannya yang luar biasa.
"Presiden Jokowi sudah lama tidak hadir di acara KADIN. Kini hadir di tengah kesibukannya yang luar biasa. Bahkan Pak Jokowi bersedia meluangkan waktu untuk mendetailkan masalah dan solusinya baik dari sisi aturan, kebijakan, anggaran atau juga pelaksanaannya," tutupnya.