Seorang Pria Mamuju Empat Kali Cabuli Muridnya di Dalam Wisma
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mamuju, Sulawesi Barat menangkap seorang pria inisial IK (35) setelah mencabuli anak di bawah umur yang tidak lain muridnya sendiri. Pelaku mencabuli korban sebanyak empat kali di sebuah wisma.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mamuju, Sulawesi Barat menangkap seorang pria inisial IK (35) setelah mencabuli anak di bawah umur yang tidak lain muridnya sendiri. Pelaku mencabuli korban sebanyak empat kali di sebuah wisma.
Kepala Polresta Mamuju, Komisaris Besar Iskandar mengatakan kasus pencabulan sudah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Pelaku ditangkap di Jalan AP Pettarani, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa itu Pil KB? Pil KB menjadi satu di antara beberapa jenis alat kontrasepsi yang umumnya digunakan oleh banyak orang untuk mencegah kehamilan. Pil KB sendiri bekerja dengan cara mencegah tubuh untuk memproduksi sel telur. Sehingga nantinya sperma tidak bisa membuahi sel telur. Alhasil, kehamilan pun tidak akan terjadi.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Dari mana asal Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini berasal dari Provinsi Jawa Timur.
"Pelaku merupakan pemuka agama atau seorang imam masjid di Kota Mamuju," kata Iskandar saat dihubungi melalui telepon, Kamis (22/9).
Iskandar menceritakan, tindakan bejat pelaku berawal saat kerabat korban membaca pesan WhatsApp kepada pelaku. Saat itu kerabat korban membaca pesan ke pelaku yang mengaku takut hamil usai berhubungan intim.
"Saksi memberitahukan hal tersebut kepada orang tua korban. Lalu orang tua menanyakan perihal tersebut kepada anaknya terkait pesan WhatsApp itu," beber dia.
Saat didesak orang tuanya, korban yang masih berusia 16 tahun mengakui sudah empat kali disetubuhi pelaku. Hubungan terakhir, terjadi pada 9 September 2022 di sebuah wisma.
"Korban mengaku disetubuhi oleh pelaku sebanyak empat kali di Wisma 89," ungkapnya.
Iskandar menjelaskan motif pelaku hingga menyetubuhi korban yakni dengan tipu muslihat dan bujuk rayu. Padahal, kata Iskandar, pelaku sudah memiliki istri dan anak.
"Pelaku menjemput korban di rumah temannya dikarenakan saat itu hujan. Selanjutnya, pelaku membawa korban ke Wisma 89 dan membujuk korban melakukan persetubuhan," ucapnya.
Tersangka dijerat pasal 81 ayat (2) UU Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan PERPU no 1 tahun 2016 perubahan kedua atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Tersangka terancam hukuman penjara paling lama 20 tahun dan minimal 5 tahun.
Baca juga:
Kubu Bechi Protes Saksi Kunci Tidak Dihadirkan di Persidangan
Lembaga Perlindungan Anak Minta Calon Pendeta Cabul di Alor NTT Dihukum Berat
DPR Diminta Revisi UU Peradilan Pidana Anak Buntut Pemerkosaan Remaja di Hutan Kota
Sinode GMIT Batalkan Pentahbisan Calon Pendeta Pelaku Asusila di Alor
Pria Paruh Baya Cabuli Remaja Putri di Pandeglang hingga Hamil
Kronologi Remaja 13 Tahun Diperkosa 4 Orang di Hutan Kota Jakarta Utara