Sepanjang tahun 2015 kasus bunuh diri di Solo meningkat
Jika tahun 2014 hanya ada 44 kasus hingga meninggal, tahun 2015 yang masih menyisakan 4 bulan, sudah ada 56 kasus.
Kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Solo selama tahun 2015 mengalami peningkatan. Jika tahun 2014 hanya ada 44 kasus hingga meninggal, tahun 2015 yang masih menyisakan 4 bulan, sudah terjadi sebanyak 56 kasus bunuh diri.
"Kemungkinan saja masih akan terus bertambah, karena tahun 2015 masih beberapa bulan lagi," ujar Wakasat Reskrim Polresta Solo, AKP Suparmin, Kamis (3/9).
Suparmin menyebutkan, puluhan kasus bunuh diri tersebut didasari berbagai motif dan persoalan. Selain masalah penyakit yang tak kunjung sembuh, kemudian pertengkaran dalam rumah tangga, himpitan ekonomi serta permasalahan lainnya.
Ia mencontohkan, kasus bunuh diri yang baru-baru ini terjadi, di Jalan Yos Sudarso RT 03 RW IV Gajahan, Pasar Kliwon Solo pada Minggu (9/8) lalu. Korban bernama Agus Wibowo (68) ditemukan tewas gantung diri. Berdasarkan keterangan keluarga, korban diketahui menderita penyakit THT yang tak kunjung sembuh.
Kejadian lainnya, lanjut Wakasat, terjadi di Kampung Pringgolayan RT. 03 RW IX,Tipes, Serengan, Minggu (16/8) lalu. Korban yang diketahui bernama Saroh (55) diduga kuat melakukan bunuh diri dengan cara menceburkan diri kedalam sumur.
"Terakhir ada bunuh diri di Kampung Sawahan RT 03 RWXI, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Jumat (28/8) lalu. Korban bernama Darsi (53) tewas dengan cara gantung diri dengan seutas tali," katanya.