Setneg Tak Restui Formula E Digelar di Monas
Faldo menyebut, bahwa kawasan Medan Merdeka Timur, Selatan dan Barat masih bisa digunakan. Namun, ia tak menjelaskan apakah jalan itu bisa digunakan untuk gelaran formula E.
Kementerian Sekretariat Negara tidak merestui penyelenggaraan Formula E di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Alasannya, bisa berpotensi merusak cagar budaya Monas.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini mengungkapkan, hal itu sudah melalui kajian mendalam. Sehingga, akan dicari opsi lain untuk lokasi gelaran formula e.
-
Di mana Formula E Jakarta Volume II akan diadakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Kapan Formula E Jakarta Volume II akan diselenggarakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Apa saja yang akan tersedia di acara Formula E Jakarta selain balapan? Konsep gelaran ajang balap mobil listrik Formula E tahun ini ada racing (balapan) dan festival musik. Ada Slank, RAN, KLA Project, Rossa, dan Cakra Khan, Oni N Friends, Angger Dimas, Sergio Berlino, DJ Yasmin, dan Alan Walker.
-
Bagaimana persiapan Indonesian GP 2023? Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya (MGPA) Priandhi Satria mengatakan seluruh rangkaian balapan pada hari pertama Indonesian GP 2023 berjalan dengan lancar seiring dengan seluruh persiapan yang rampung 100 persen.
-
Kapan Indonesian GP 2023 di gelar? Pertamina Grand Prix of Indonesia (Indonesian GP) 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).
-
Siapa yang mendukung tim KTM di ajang MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2023? Turis asal Austria, John mengatakan sangat antusias untuk menonton Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2023. Sebab, ini adalah kali pertama menonton langsung ajang balap dunia di Indonesia.“Saya sangat tertarik dengan MotoGP di Indonesia, saya berkeliling dunia untuk menonton ajang ini. Mulai dari Valencia, Barcelona, San Morano, Malaysia, Thailand, dan sekarang saya melihat di Mandalika Indonesia." " Saya mendukung tim KTM. Saya juga tertarik melihat arenanya karena semua orang datang ke sini untuk melihat race. Kami harap akan melihat race yang bagus,” jelasnya, saat ditemui di Bandara International Lombok, Kamis (12/10).
"Lewat diskusi yang mendalam dan dialog yang cukup intensif terkait ini, sampai lah pembicaraan untuk menggunakan lokasi lain. Mengingat, getaran dan berbagai risiko yang bisa berpotensi merusak cagar budaya Monas," kata Faldo kepada wartawan, Senin (11/10).
Faldo menyebut, bahwa kawasan Medan Merdeka Timur, Selatan dan Barat masih bisa digunakan. Namun, ia tak menjelaskan apakah jalan itu bisa digunakan untuk gelaran formula E.
"Kawasan Medan Merdeka masih tetap dapat digunakan, yang meliputi Jalan Merdeka Timur, Selatan, Barat sampai dengan putaran balik depan RRI. Tidak ada larangan," ungkapnya.
Eks politisi PAN ini mengatakan, pemerintah pusat dan Pemprov DKI terus berdiskusi terkait lokasi balapan formula E. Namun, belum ada keputusan lebih lanjut tentang balapan tersebut.
"Pemerintah pusat dan daerah terus koordinasi. Semua kemungkinan terbaik lah yang ingin kita capai, terutama terkait lokasi ini," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKIJakarta, Ahmad Riza Patria memastikan, tidak adanya unsur politis terkait batalnya penyelenggaraan Formula E di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
“Enggak ada, enggak ada urusan politis, urusan Formula-E itu urusan olahraga dan ini bagaimana kita mendukung Jakarta Langit Biru tanpa polusi," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/10).
Adapun lokasi alternatif diselenggarakannya Formula E, Riza menyebutkan, ada lima lokasi yang disiapkan pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) hingga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk balap mobil listrik yang rencananya digelar 2022 mendatang.
Akan tetapi, politikus Gerindra itu tidak mau merincinya lebih lanjut, meski sempat terlontar dua di antaranya, yakni di Senayan dan pulau hasil reklamasi (Pantai Kita Maju Bersama).
"Nanti kita tunggu ya, sedang dikoordinasikan dari pihak Formula E nanti yang akan datang, untuk memastikan mana yang terbaik dari pilihan-pilihan alternatif yang ada," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara, pengamat politik Ujang Komarudin menilai ada nuansa politik dalam tarik ulur keputusan Kementerian Sekretariat Negara saat melarang pelaksanaan Formula E di Monas yang diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ada dimensi politik yang kental, awalnya gubernur mengajukan tapi dilarang, tapi setelah itu diizinkan," tutup Ujang.
Baca juga:
PSI Sebut Rapat Bamus Penjadwalan Ulang Interpelasi Formula E Hanya Dihadiri 2 Fraksi
PSI Pastikan Tetap Perjuangkan Interpelasi Formula E
PDIP Soal Rencana Formula E di Pulau Reklamasi: Gubernur Pro Lingkungan atau Tidak?
Lokasi Formula E Pindah, DPRD DKI Sebut Pemprov Tak Punya Perencanaan Matang
Politisi PDIP Minta Jakpro dan Anies Jelaskan Hasil Negosiasi Baru Formula E