Sidang Ratna Sarumpaet Ungkap Asal Mula Foto Wajah Lebam Tersebar
Ratna Sarumpaet kembali jalani sidang di PN Jakarta Selatan. Ada fakta terbaru yang terungkap:
Sidang perkara penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (9/4) kemarin. Ada empat orang saksi yang dihadirkan dalam sidang tersebut.
Satu di antaranya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. "Kami panggil Said Iqbal, Ruben dan dua pendemo yakni Chairulah lah dan Harjono," ucap JPU Daroe Trisadono.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Dalam kesaksian para saksi, terungkap fakta-fakta hukum dalam persidangan Ratna Sarumpaet. Berikut kesaksiannya:
Diminta Kirim Foto Lebam ke Ajudan Prabowo
Dalam sidang Ratna Sarumpaet, Said Iqbal mengaku sempat ke rumah Ratna pada tanggal 28 September 2018. Di sana, ia melihat wajah Ratna lebam. Melalui Said, Ratna mengirim foto wajah lebamnya ke ajudan Prabowo Subianto. Ada tiga foto berbeda yang dikirim.
"Ka Ratna bilang itu saya akan kirimkan ke handphone kamu. Hape saya mati. Lalu, Sabtu pagi baru dibuka," kata Said.
Foto-foto itu kemudian diteruskan pada ajudan Prabowo bernama Dhani karena Ratna meminta agar dijembatani untuk dipertemukan dengan Prabowo Subianto.
"Hari Sabtu saya kirim foto. Ratna bilang sampaikan saja kakak mau bertemu (Prabowo) dan sampaikan saja juga foto kakak," ujarnya.
Ratna Ingin Dipertemukan dengan Prabowo
Saat di rumah Ratna, Said mengatakan bahwa Ratna meminta dipertemukan dengan Prabowo Subianto. Esok harinya, Said menghubungi ajudan untuk bertemu Prabowo. Sebelumnya, Ratna mengaku sudah bicara dengan Fadli Zon. Bahkan, menurut keterangan Ratna, Fadli telah mengatur pertemuan dengan Prabowo Subianto.
Singkat cerita, ajudan menjawab pesannya pada tanggal 1 Oktober 2018. "Saat itu bahwa tanggal 2 Oktober Prabowo berkenan menerima saya," ujarnya.
Said Mengaku Jadi Korban
Said menyebut dirinya hanyalah korban dari kebohongan. Ia menegaskan, dalam persidangan sudah memberikan keterangan apa adanya.
"Apa yang saya dengar, apa yang saya tahu, dan sebagaimana sudah tercantum di berita acara pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya (PMJ). Pada intinya, kami adalah korban kebohongan dari Ratna Sarumpaet. Kami yang tidak tahu dari awal," ucap Said Iqbal.
Ruben Akui Dikirimi Foto Wajah Lebah Ratna
Saksi lain yang dihadirkan adalah Ruben PS Marey. Dalam kesaksiannya, Ruben mengaku berkomunikasi intensif dengan Ratna Sarumpaet. Ruben ingin meminta tolong kepada Ratna untuk membantu proses pencairan dana pembangunan Papua yang diblokir pemerintah.
"Dokumen pemblokiran dana oleh Bank Indonesia. Itu yang kami mohon fasilitasi beliau dibawa ke komisi 11 lewat Ratna Sarumpaet crisis centre," ucap Ruben.
Dalam komunikasinya dengan Ratna, terdakwa juga mengirimkan foto-foto lebam. Ruben tidak ingat berapa jumlah foto yang diterima. "Saya tidak ingat (jumlahnya) karena handphone sudah dibawa penyidik," ucap Ruben.
Seingat Ruben, foto dikirimkan sebelum melakukan pertemuan di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat. "Saya lupa tanggal berapa. Pokoknya saya juga mendapatkan foto terdakwa dengan wajah penuh lebam," ujarnya.
Ratna Sebut Ruben Penipu
Saat majelis hakim Joni meminta tanggapan Ratna terkait kesaksian Ruben, dengan tegas Ratna membantah. "Saya enggak pernah kirim foto itu," ucap Ratna.
Ratna juga menyebut Ruben seorang penipu dan sudah menjadi tahanan saat ini. "Yang saksi kedua sebenarnya itu penipu. Orang dia udah dipenjara kok sekarang. Ruben itu dia memang kasusnya dia itu penipuan dan kasus yang saya," kata Ratna.