Simulasi pengamanan Pilkada di Bandung, massa digigit anjing
Massa juga kocar-kacir setelah polisi menembakkan gas air mata.
Simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak digelar jajaran Polda Jabar dan Polrestabes Bandung, di sekitar Kantor KPU Jawa Barat. Simulasi menggambarkan suasana penghitungan ulang surat suara di KPU Jawa Barat, Jalan Garut, Kota Bandung.
Dalam simulasi itu, polisi terpaksa menutup Jalan Laswi mulai dari perempatan Jalan Ahmad Yani hingga pertigaan Jalan Sukabumi.
Simulasi yang melibatkan sekitar 700 personel dimulai pukul 09.00-11.00 WIB, Jumat (4/9). Massa yang semula kalap dan berusaha merengsek masuk ke dalam akhirnya menyerah. Mereka kocar-kacir. Seru!
Pantauan merdeka.com, massa yang tak puas dengan hasil Pilkada serentak di salah satu kabupaten/kota penyelenggara berusaha merengsek masuk. Mereka terlibat dalam aksi saling dorong dengan polisi. Kerusuhan pun terjadi. Baku hantam tak terelakkan.
Dengan kondisi seperti itu polisi bahkan sampai harus menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air melalui water cannon. Puluhan aparat bermotor dengan tembakan gas air mata juga dihempaskan untuk memukul mundur.
Tapi ternyata sebagian massa masih saja ada yang nekat untuk tetap bertahan. Anjing K9 yang disiagakan akhirnya dikerahkan. Di situ anjing berusaha memukul massa bahkan tampak menggigit salah satu massa. Pergumulan terjadi. Massa lainnya berusaha melepaskan gigitan. Korban akhirnya terlepas.
Suasana mulai mereda usai massa tidak kuat dengan tembakan gas air mata. Massa kemudian membubarkan diri. Pengendara yang akan melintas ke lokasi pun terpaksa dialihkan ke jalan lain.
Ada tiga skenario dalam simulasi tersebut. Skenario kedua adalah upaya penyanderaan terhadap dua anggota KPU Jawa Barat. Polisi pun melakukan upaya pembebasan dengan mengerahkan pasukan khusus. Adapun skenario ketiga adalah skenario penjinakan bom yang terdeteksi di salah satu ruangan KPU Jabar. Tim Jibom dengan alat lengkap dikerahkan ke lokasi.
Untuk diketahui, Pilkada serentak di Jabar akan dilakukan di tujuh daerah pada 9 Desember 2015.