Siswa SD tewas dianiaya senior dikenal lucu, dipanggil 'Ndut'
"Dia juga baik dan supel bergaul sama teman-temannya di sini."
Yessi Pupitadewi, kakak kandung Renggo, mengungkapkan, lantaran memiliki tubuh gemuk Renggo sering dipanggil 'Ndut' oleh para tetangga dan teman-teman bermainnya. Karena hal itu pula, Yessi mengaku selama ini sangat menyayangi adik kandungnya tersebut.
"Dia itu lucu. Sama tetangga-tetangga di kampung sini, dia panggilannya 'Ndut'. Ndut, kamu mau kemana? Saya mau main tante," kata Yessi usai menghadiri pemakaman Renggo di TPU Kampung Asri, Jakarta Timur, Minggu (4/5).
Kenangan lain yang tersimpan dalam benaknya, Yessi mengutarakan, adiknya suka bermain internet di warnet, bermain bola dan lain sebagainya dengan anak-anak seusianya.
Sebelum meninggal dunia pun, Renggo sempat mengungkapkan beberapa pesan kepadanya. Renggo, sempat meminta makanan chiki, dan jalan-jalan ke Senayan pada hari Minggu pagi.
Menurut Irma, kerabat dekat yang tak lain adalah tante Renggo, keponakannya itu merupakan pribadi anak yang lucu. "Dia juga baik dan supel bergaul sama teman-temannya di sini. Makanya, saat tahu dia meninggal dunia pagi tadi saya dan suami saya sangat syok. Enggak menyangka dia pergi secepat ini," ujar dia.
Seperti diberitakan, Renggo Kadapi, siswa kelas V SDN 09 Kampung Makasar, Jakarta Timur, dipukuli kakak kelasnya saat jam istirahat di sekolahnya, pada Senin (30/4) kemarin.
Masalahnya pun sepele, yakni karena tidak sengaja menjatuhkan jajanan pisang goreng seharga Rp 1000 milik kakak kelasnya. Namun akibat kejadian itu, bocah berusia 11 tahun ini akhirnya meninggal dunia pada Minggu (4/5) pukul 01.00 WIB.