Siswa-siswi di Bandung gelar doa bersama untuk Angeline
Puluhan pelajar tingkat SD dan SMP menggelar doa bersama di lapangan upacara Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda.
Puluhan pelajar tingkat SD dan SMP menggelar doa bersama di lapangan upacara Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda (Dago) Bandung. Aksi mereka sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya Angeline (8) di rumahnya Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali.
Pelajar dari Darul Hikam itu juga mengusung beberapa poster keprihatinan dan kecaman ; 'Selamatkan anak-anak Indonesia #savechildrenfortheworld','Perlakukan anak dengan manusiawi', 'Stop kekerasan pada anak'.
Aksi itu dimulai pukul 10.00 WIB. Perwakilan siswa dari kelas V SD, Zafira Aldisa melalui pengeras suara mengaku, mengecam penuh pembunuh bocah ayu tersebut yang diperlakukan dengan tidak manusiawi.
"Kita harus anti kekerasan, sebab itu jelas dilarang Allah SWT. Seharusnya kita bisa saling menyayangi dan menjaga. Kami mengecam atas kasus yang menimpa teman kita di Bali, Angeline," ungkapnya di hadapan puluhan siswa lainnya.
Kepala Sekolah Darul Hikam Wawat Widiarty menambahkan, perilaku bejat pembunuh Angeline jelas bertentangan dengan UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Sejatinya anak mendapatkan kasih sayang dan pemberlakuan layak.
Untuk diketahui Angeline semasa hidupnya, oleh orang tua angkat Margareith kerap melakukan tindak kekerasan. Pada akhirnya Angeline meregang nyawa di kediamannya di tangan pembantu Agustinus. Bahkan sebelum tewas ditangannya, Angeline sempat mendapatkan kekerasan seksual.
"Allah SWT mengajarkan kasih sayang. Darut Tauhid menjelaskan bahwa anak merupakan permata hati dan amanah yang harus dijaga. Sepatutnya anak mendapatkan perlindungan," katanya.
Mereka kemudian memanjatkan doa bersama atas meninggalnya Angeline yang dipimpin Ustaz Zakaria. Aksi tersebut berlangsung sekitar 30 menit. Kemudian mereka membubarkan diri dan kembali ke kelas masing-masing.