SMAN 1 Samarinda tegaskan sejoli pemeran video mesum bukan siswanya
SMA Negeri 1 Samarinda angkat bicara terkait maraknya pemberitaan beredarnya video mesum sejoli, yang disebut-sebut siswa SMAN 1 Samarinda. Pihak sekolah menegaskan pemeran video, bukanlah siswanya.
SMA Negeri 1 Samarinda angkat bicara terkait maraknya pemberitaan beredarnya video mesum sejoli, yang disebut-sebut siswa SMAN 1 Samarinda. Pihak sekolah menegaskan pemeran video, bukanlah siswanya.
Dalam video berdurasi 5 menit itu juga tersebar foto perempuan berseragam sekolah terduga pemeran video. Seragam itu diduga identik dengan seragam SMAN 1 Samarinda. Hingga akhirnya muncul dugaan pemeran video khususnya siswi, bersekolah di SMAN 1 Samarinda.
"(Pemeran) ini bukan siswa SMAN 1 sekarang. Baik kelas X, XI, dan kelas XII," kata Kepala SMAN 1 Samarinda Budiono, dalam penjelasannya kepada wartawan, di kantornya, Jalan Anang Hasyim, Rabu (25/10).
"Karena sudah tidak ada, maka sekolah tidak ada hak untuk menyampaikan apakah (pemeran) itu alumni atau bukan. Karena bukan siswa kita lagi. Bahkan, kalau ada masalah pun di siswa kami sekarang, kami guru yang berjumlah di bawah 75 orang, tidak mampu mengawasi 1.000 siswa kami 24 jam. Tentu ini jadi pembelajaran, agar lebih hati-hati lagi," tambahnya.
Upaya sekolah untuk mendidik siswa dinilai juga sudah berjalan luar biasa. Pihaknya sering lakukan melakukan doa bersama, menyanyikan Indonesia Raya, mengingatkan siswa bahaya narkoba, dan hati-hati pergaulan bebas.
"Adanya anggapan dan sebutan itu (pemeran video siswa SMAN 1 Samarinda), segera dicabut. Kenyataannya bukan siswa kita. Saya sejak kemarin, juga sudah cek ke BK (Bimbingan Konseling), tidak ada wajah siswa aktif kita seperti itu. Ini sudah kita laporkan ke Disdik Kaltim," jelasnya.
Sementara, Mulyadi, dari Komite SMAN 1 Samarinda dalam kesempatan itu menambahkan, beredarnya video itu, membuat orangtua yang anaknya bersekolah di SMAN 1 prihatin.
"Atas nama komite, kami orangtua merinding, sedih. Kami sangat menyesalkan. Cuma yang kami lindungi adalah keselamatan institusi. Khawatir, ini berdampak negatif kepada siswa sekarang, karena mereka kan tidak bersalah. Ini jadi perhatian bersama, dan kami sudah mendidik ketat anak-anak kami. Tapi soal itu (pemeran video) alumni atau bukan, kami belum bisa pastikan," kata Mulyadi.