Soal dukungan ke Ahok, Wiranto ogah maju mundur
Wiranto sendiri tak bisa memberi jaminan jika calonnya di Pilkada DKI Jakarta itu tak terlibat kasus reklamasi.
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto tidak menampik soal gencarnya goncangan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus reklamasi teluk Jakarta dan RS Sumber Waras. Meski demikian, dia menegaskan partainya tetap mendukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
"Digoyang itu biasa, bagi calon manapun tatkala mau maju ada goyangan-goyangan. Itu anggap saja suatu dinamika politik," kata Wiranto usai melantik jajaran pengurus DPD Partai Hanura Bali, Rabu (23/4).
Wiranto sendiri tak bisa memberi jaminan jika calonnya di Pilkada DKI Jakarta itu tak terlibat kasus megaproyek reklamasi Teluk Jakarta, atau pembangunan RS Sumber Waras.
"Dia sekarang diperiksa sebagai saksi. Soal jaminan dia tidak terlibat tanya saja sama KPK, saya kan tidak memeriksa," kilahnya.
Kendati begitu, dia menegaskan jika partainya tak akan menarik dukungan dari Ahok.
"Ini kayak jual makanan saja, maju mundur maju mundur. Sekali kita mendukung tetap mendukung. Kenapa, kita mendukung Ahok itu karena kita melihat kinerjanya, hasil kerjanya. Melihat bukti-bukti yang sudah ditunjukkan," jelas dia.
Wiranto mengaku telah membandingkan sejumlah gubernur yang pernah memimpin Ibu Kota. Penilaiannya dari Ali Sadikin sampai kepada kepemimpinan Ahok.
"Kemarin terakhir itu Foke, kita menilai semuanya itu. Dan dari situ kita menarik kesimpulan, Ahok bisa kerja. Ahok bisa membawa Jakarta lebih maju lagi," tutup dia.
Baca juga:
Pesan khusus Surya Paloh dan Wiranto untuk Ahok
Kedekatan Wiranto-Ahok di balik dukungan Hanura di Pilgub DKI
BPK persilakan Ahok tempuh jalur hukum jika tak puas hasil audit
DKI untung Rp 47 T, alasan Ahok ngotot ingin lanjutkan reklamasi
Ahok sebut pertanyaan penyidik KPK soal lahan Sumber Waras janggal
Pembahasan raperda reklamasi dihentikan, Ahok bilang pemprov merugi
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.