Soal kasus Munir, SBY sebut bola ada di tangan pemerintahan Jokowi
Soal kasus Munir, SBY sebut bola ada di tangan pemerintahan Jokowi. Menurut SBY, salinan yang diserahkan ke pemerintah sekarang ini juga sepengetahuan dan sudah dilegalisir Marsudhi Hanafi yang saat itu menjabat Ketua TPF.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklarifikasi terkait polemik soal dokumen laporan akhir Tim Pencari Fakta (TPF) Kasus pembunuhan Munir. Menurut SBY, salinan dokumen sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kopian dengan isi yang sama juga sudah kita dapatkan dan juga kita serahkan Mensesneg ke Presiden Jokowi, apa rekomendasinya. Bola ada di tangan Pemerintahan Pak Jokowi. Bola ada di penegak hukum di era sekarang ini," ungkap SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).
Menurut SBY, salinan yang diserahkan ke pemerintah sekarang ini juga sepengetahuan dan sudah dilegalisir Marsudhi Hanafi yang saat itu menjabat Ketua TPF.
Sebelumnya, mantan Mensesneg Sudi Silalahi menyerahkan salinan dokumen hasil investigasi TPF kasus kematian Munir kepada Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Penyerahan dokumen dilakukan Rabu (26/10) sekitar pukul 15.30 WIB melalui kurir.
"Jadi kemarin sekitar pukul 15.30 WIB atau 16.30 WIB melalui kurir, Pak Sudi Silalahi mengirimkan naskah laporan fotocopy TPF Munir," ungkap Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/10).
Berdasarkan isi surat dan dokumen yang dibawa kurir, bahwa fotocopy dokumen hasil investigasi TPF Munir itu sudah sesuai dengan aslinya. Dalam surat tersebut juga dibubuhi tanda tangan Marsudhi Hanafi.
"Fotocopy-an itu ditandatangani oleh Pak Marsudi di lembaran akhirnya. Di situ Pak Marsudi mengatakan bahwa copy laporan TPF ini sesuai dengan aslinya. Ini versi Pak Marsudi," jelas Johan.
Dikatakan Johan, saat ini, fotocopy dokumen itu sudah ada di meja Pratikno, untuk selanjutnya dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
"Setelah ini Pak Pratikno melaporkan kepada Presiden," ujarnya.
Tak hanya melaporkan kepada Jokowi, lanjut dia, rencananya fotocopy dokumen hasil investigasi TPF Munir akan diserahkan kepada Jaksa Agung. Sebab, Jaksa Agung lah yang diinstruksikan Jokowi untuk menelusuri dan menindaklanjuti secara hukum dokumen TPF Munir.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
Baca juga:
Di balik temuan TPF Munir yang tak diungkap ke publik
Wiranto bantah kehadiran SBY bahas TPF Munir
Melindungi BIN dari kematian Munir
Munir dalam daftar operasi intelijen sejak 2002
Kasus Munir, rekaman Polly dan Muchdi baiknya dijadikan bukti baru