Soal survei, Ridwan Kamil sebut tidak mungkin popularitasnya turun
Soal survei, Ridwan Kamil sebut tidak mungkin popularitasnya turun. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mempertanyakan hasil survei yang dirilis Tim Peneliti Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mempertanyakan hasil survei yang dirilis Tim Peneliti Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung terkait 'Fluktuasi Popularitas & Elektabilitas Balon Gub Jabar 2018' beberapa waktu lalu.
Dari survei tersebut, disebutkan tingkat elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil menunjukkan penurunan. Sedangkan sejumlah tokoh lainnya yang memang disebut bakal maju di Pilgub Jabar 2018 mulai menunjukkan peningkatan.
Popularitas Ridwan Kamil yang merupakan Wali Kota Bandung ini menurun dari 24,28 persen pada survei pertama menjadi 18,49 persen pada survei kedua. Sedangkan Deddy Mizwar meningkat dari 18,65 persen menjadi 19,71 persen.
Pun ketiga bakal calon lainnya mengalami pergeseran: Dede Yusuf meningkat dari 15,68 persen menjadi 17,41 persen, Iwa Karniwa meningkat dari 8,99 persen menjadi 13,88 persen dan Dedi Mulyadi meningkat dari 10,70 persen menjadi 11,60 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini mengaku aneh dengan hasil survei yang menyebut jika popularitasnya menurun. Menurut dia, dalam logika survei tidak mungkin popularitas turun.
"Dalam logika survei tidak ada orang yang dulunya kenal tiba-tiba menjadi tidak kenal. Kalau elektabilitas menurun betul, karena tadinya milih jadi 'teu beuki' (tidak suka) maka Saya tidak pilih jadi turun. Tapi dulunya kenal 20 persen misalkan, tiba-tiba menjadi tidak kenal kan enggak mungkin, tidak kenal karena udah keburu kenal. Jadi sedikit mempertanyakan ada statement bahwa popularitas menurun," ujar Emil kepada wartawan di balai Kota Bandung, Rabu (5/7)
Menurut Emil, secara logika angka popularitas itu hanya ada dua yakni tidak berubah atau naik. Sehingga tidak ada dalam keilmiahan survei yang namanya popularitas menurun.
"Aneh juga masa Pak Deddy Mizwar dibaca popularitas hanya 20 persen gitu. Semua juga tahu orang-orang artis mah rata-rata di atas 90 persen," katanya.
Namun untuk angka elektabilitas, lanjut Emil, dirinya dapat memahami jika elektabilitas turun. Sebab hal itu sangat mungkin, tergantung dari pilihan masyarakat yang terus berubah.
"Kalau elektabilitas bisa dipahami, setelah kenal kan ada orang suka, ada kenal tidak suka, maka bisa naik turun ari (kalau) cinta mah," ucapnya.
Namun demikian, Emil mengaku tetap menerima hasil survei tersebut sebagai bahan evaluasi bagi dirinya.
"Ya artinya survei itu diterima sebagai bahan evaluasi tapi khusus survei yang diberitakan kemarin ada sedikit pertanyaan yang enggak masuk ke logika Saya yaitu faktor statement bahwa popularitas menurun itu saja. Kalau dalam pandangan saya popularitas mah tidak bisa menurun, yang ada stabil atau naik, tapi elektabilitas bisa," pungkasnya.
Dalam survei yang mengambil sampel 5.000 warga Jabar, nama Ridwan Kamil memang masih bertengger di atas dengan pesaingnya dalam urusan elektabilitas. Namun dalam hasil survei tingkat elektabilitas Ridwan Kamil yang semula 55,1 persen menjadi 40 persen.
Deddy Mizwar pada urutan kedua dengan meningkat dari 16,30 persen menjadi 22,38 persen pada survei kedua. Dede Yusup dari 11,68 persen meningkat menjadi 12,57 persen, Iwa Karniwa melejit dari 2,55 persen menjadi 10,44 persen dan Dedi Mulyadi meningkat dari 6,17 persen menjadi 10,08 persen pada survei kedua.
Dalam survei, responden yang diambil adalah warga Jawa Barat yang sudah memiliki hak pilih dengan persebaran di 27 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat secara stratified random sampling di tingkat kabupaten/kota.
Pemilihan jumlah responden per kabupaten/kota berdasarkan metode cluster dengan target komposisi secara purposif dari profesi pedagang, buruh, petani, PNS, serta pelajar dan mahasiswa dengan tingkat kepercayaan minimal 95 persen, sehingga memiliki margin of error maksimal 5 persen.
Baca juga:
Penjelasan Netty ada isu SMA di Jabar wajib pasang fotonya dan Aher
Netty Heryawan masih tunggu keputusan partai terkait Pilgub Jabar
PKS dan Gerindra sudah teken MoU koalisi di Pilgub Jabar
Cak Imin diyakini cenderung pilih Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Survei cagub: Popularitas Deddy Mizwar melejit, Ridwan Kamil anjlok
Soal Cagub Jabar, Aa Gym sebut 'Kalau Allah menetapkan, Insya Allah'
Sosok alternatif di Pilgub Jabar 2018
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).