Sopir angkot di Terminal Cicaheum mogok narik gara-gara postingan Kang Emil
Seperti diketahui, dalam akun instagramnya pada Selasa (17/10), dalam satu postingannya Ridwan Kamil tidak melarang angkutan online dan memperbolehkan untuk tetap beroperasi di Kota Bandung
Sebagian besar sopir angkutan kota (angkot) di Terminal Cicaheum Bandung memutuskan untuk mogok beroperasi pada Kamis (19/10). Para sopir angkot ini memilih tidak beroperasi lantaran postingan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di media sosial yang memperbolehkan angkutan online tetap beroperasi.
Seperti diketahui, dalam akun instagramnya pada Selasa (17/10), dalam satu postingannya Ridwan Kamil tidak melarang angkutan online dan memperbolehkan untuk tetap beroperasi di Kota Bandung
"Angkutan Online di Bandung tidak dilarang dan silahkan tetap beroperasi," tulis Ridwan Kamil dalam akun instagramnya.
Salah seorang sopir angkot, Hengky Simbolon (32) menuturkan, postingan Ridwan Kamil tersebut telah memicu para sopir angkot untuk kembali mogok beroperasi. Sebelumnya, pada Rabu (18/10) kemarin, perwakilan sopir angkot sedang melakukan audiensi dengan pihak Dishub Jabar dan Kota Bandung untuk membahas tindak lanjut dari persoalan angkutan online ini. Begitu mengetahui ada postingan tersebut tepat pukul 17.30 Wib kemarin, semua sopir angkot sepakat untuk melakukan aksi mogok total di Terminal Cicaheum.
"Sebenarnya kami demo itu sesuai dengan selebaran (demo satu hari, Rabu kemarin), tetapi karena postingan itu sebagian dari kami ada yang marah. Jadi tidak merasa puas, karena apa? karena (postingan) kang Emil berarti tidak memperhatikan kami," ujar Hengky kepada wartawan di Terminal Cicaheum.
Hengky yang mewakili para sopir angkot ini mengaku kecewa dengan sikap wali kota Bandung tersebut. Hengky menyebut, para sopir angkot banyak dirugikan dengan hadirnya angkutan online yang sedang marak saat ini.
"Mereka (angkutan online) kan belum punya izin, kenapa masih beroperasi. Mereka juga engga punya trayek seperti kami," katanya.
Tak hanya itu, Hengky juga menyebut bahwa angkutan online masih berplat hitam. Padahal sesuai aturan angkutan umum seharusnya berplat kuning.
"Kalau kami ini angkot kan plat kuning, berbadan hukum dan melakukan uji KIR juga setiap 6 bulan sekali, sedangkan mereka tidak. Ini kan gak adil," ucapnya.
Untuk itu, Hengky meminta kepada Ridwan Kamil untuk menghentikan sementara operasional taksi online.
"Kalau Saya pribadi mungkin ini juga mewakili teman teman mohon kepada Kang Emil wali kota Bandung yang terhormat, perhatikan kami sopir angkot pak. Kami sudah susah makan Pak, anak istri kami makan apa pak, kalau online masih terus dijalankan. Tolong perhatika kami lebih lagi pak," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan sopir angkot lainnya Tengku (56). Dia pun mengaku kevewa dengan sikap yang ditujukan oleh Ridwan Kamil.
"Pa Wali Kota ini malah menyuruh taksi onlone beroperasi lagi. Mereka kan belum memiliki izin (beroperasi)," katanya.
Sementara itu, Kasub urusan angkot Terminal Cicaheum Samin mengatakan, untuk mengantisipasi aksi mogok ini pihaknya sudah menyiapkan armada bantuan. Armada bantuan ini nantinya dipersiapka untuk mengangkut para penumpanv yang terlantar.
Di Terminal Cicaheum sendiri lanjut Samin, ada 85 angkot yang beroperasi. Diakuinya sebagian besar dari jumlah tersebut tidak beroperasi.
"Memang hanya sedikit yang beroperasi. Tapi sudah kita siapkan armada cadangan untuk mengangkut penumpang yang terlantar," pungkasnya.