Sopir angkot tewas dengan kepala bocor, keluarga curiga dibunuh
Dua hari tidak ada kabar, seorang sopir angkot jurusan Jatibening-Pondokgede, Mugiyono (38) pulang dalam kondisi kritis, karena kepalanya bocor. Tak lama setelah itu, korban pun menghembuskan napas terakhirnya di RSUD, Kota Bekasi, pada Selasa (24/1) pagi.
Dua hari tidak ada kabar, seorang sopir angkot jurusan Jatibening-Pondokgede, Mugiyono (38) pulang dalam kondisi kritis, karena kepalanya bocor. Tak lama setelah itu, korban pun menghembuskan napas terakhirnya di RSUD, Kota Bekasi, pada Selasa (24/1) pagi.
Istri korban, Darlisma mengatakan, suaminya diantarkan dua orang yang mengaku sebagai teman Mugiyono yang merupakan sesama sopir angkot, diantaranya Hendra dan Botak.
"Katanya kecelakaan, habis nabrak trotoar sampai kepalanya bocor," kata Darlisma kepada wartawan di rumah kontrakannya, Jalan Mangga RT 5 RW 3, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Rabu (25/1).
Karena terdapat kejanggalan di lukanya tersebut, keluarga lalu melapor ke Kepolisian Sektor Pondokgede untuk dilakukan penyelidikan. Sebab, luka yang diderita korban bukan layaknya luka sebuah kecelakaan lalu lintas.
"Saya meminta polisi memastikan penyebab kematiannya," ujarnya.
Menurut dia, suaminya tak pulang sejak Senin lalu. Padahal, biasanya setiap pukul 12.00 Wib pulang. Namun, pada hari itu suaminya tak kunjung pulang, sehingga membuat keluarga di rumah panik.
"Saya semakin panik begitu melihat suami pulang dalam kondisi kritis dengan kepala bocor," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Pondokgede, AKP Dimas Satya Wicaksono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Menurut dia, polisi telah melakukan penyisiran di lokasi yang dilaporkan terjadi kecelakaan, hanya saja dari keterangan sementara tak ada peristiwa kecelakaan.
"Kami masih koordinasi dengan Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi, karena saksi juga sangat minim," kata Dimas.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, kata dia, polisi sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban di RS Polri, Kramajati, Jakarta Timur. Namun, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan hasil autopsi tersebut.