Sosok Teddy Minahasa Bikin Anak Buah Takut: Powerfull, Perfeksionis dan Kapolda Kaya
"Sejak awal saya tidak interest dengan hal ini. Supaya beliau itu tidak kecewa, tidak marah, sehingga biar ini berjalan," kata Doddy yang mengaku sebenarnya tak mau menjalankan perintah Teddy untuk membawa sabu ke Jakarta.
Terdakwa kasus penjualan narkoba sekaligus mantan Kapolres Bukittinggi, AKBP Doddy Prawiranegara, bercerita soal kasusnya. Dia mengaku nekat membawa sabu karena takut dengan sosok Irjen Pol Teddy Minahasa sebagai atasannya kala itu.
"Beliau powerfull, perfeksionis, salah satu kapolda terkaya di Indonesia versi LHKPN 2022, kemudian beliau mantan ajudan wapres, jaringan beliau luas, jenderal tercepat, saya takut karena cuma AKBP," kata Doddy saat menjawab pertanyaan hakim ketua, Jon Sarman Saragih, Senin (27/2). Demikian dikutip dari Antara.
-
Bagaimana Teddy menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo saat debat capres? Julius menyebut, tugas Teddy sebagai ajudan tidak mempengaruhi proses Pilpres 2024. Apalagi, saat menghadiri debat capres, Teddy tidak memakai seragam TNI.
-
Apa yang dilakukan Teddy di debat capres? Dalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran.
-
Kapan Raihaanun dan Teddy bercerai? Kabar mengejutkan datang dari rumah tangga Raihaanun. Ia resmi bercerai dengan Teddy Soeriaatmadja pada 15 Juni 2023.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Teddy terlihat di debat capres? TNI akhirnya buka suara soal Mayor Teddy Indra Wijaya menonton debat perdana capres di KPU RI pada Selasa (12/12) malam.
Doddy menjadi saksi di persidangan kali ini yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat.
Dia melanjutkan ceritanya. Teddy yang kala itu menjabat Kapolda Sumatera Barat memerintahkan Doddy membawa sabu seberat lima kilogram ke Jakarta.
Sabu tersebut merupakan barang bukti yang akan dimusnahkan Polres Bukit Tinggi. Rencananya, sabu tersebut akan dijual di wilayah Jakarta.
Pada saat menerima perintah itu, Doddy mengaku sebenarnya tidak ingin menjalani tugas tersebut. Namun karena yang memberi instruksi langsung adalah Kapolda, Doddy mau tidak mau melaksanakan perintah itu.
"Sejak awal saya tidak interest dengan hal ini. Supaya beliau itu tidak kecewa, tidak marah, sehingga biar ini berjalan," kata dia.
Kini, setelah Teddy dan dirinya sama-sama berstatus terdakwa di depan hakim, Doddy mengaku tidak akan takut lagi dengan mantan atasannya itu.
"Kalau sekarang saya enggak takut, saya ungkap yang sebenarnya," jelas dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengatakan Irjen Pol Teddy Minahasa telah memerintahkan anak buahnya untuk menyisihkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu dari hasil pengungkapan kasus untuk diedarkan.
Ditukar tawas
Polres Bukittinggi awalnya hendak memusnahkan 40 kilogram sabu, namun Irjen Pol Teddy Minahasa diduga memerintahkan untuk menukar sabu sebanyak lima kilogram dengan tawas.
Penggelapan barang bukti narkoba tersebut akhirnya terbongkar dengan rangkaian pengungkapan kasus narkotika oleh Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.
Sebanyak 1,7 kilogram sabu telah diedarkan, sedangkan 3,3 kilogram sisanya berhasil disita oleh petugas.
Adapun pasal yang disangkakan kepada Teddy, yakni Pasal 114 Ayat 3 sub Pasal 112 Ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 1 Jo Pasal 55 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati dan minimal 20 tahun penjara.
(mdk/lia)