Ajudan Ada Tim Barisan Pemenangan, Prabowo Diminta Cuti sebagai Menhan Kalau Kampanye
Juru Bicara Timnas Pemenangan AMIN Angga Putra Fidrian meminta ajudan diperlukan sebagai ajudan. Karena statusnya masih menjadi anggota TNI aktif.
Angga melihat posisi Teddy serba salah.
Ajudan Ada Tim Barisan Pemenangan, Prabowo Diminta Cuti sebagai Menhan Kalau Kampanye
-
Kenapa Prabowo tegur Mayor Teddy? 'Ini nggak disebut ini tahunnya. Pak Teddy ini menghadap saya habis ini,' kata Prabowo.
-
Apa yang dilakukan Prabowo ke Mayor Teddy? 'Ini nggak disebut ini tahunnya. Pak Teddy ini menghadap saya habis ini,' kata Prabowo.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa Ajudan Prabowo yang dulu ajudan Jokowi? Setelah bertugas selama satu periode dengan Presiden Joko Widodo, Teddy sekarang menjadi ajudan Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo tegur Mayor Teddy? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto diminta cuti sebagai menteri pertahanan. Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
Juru Bicara Timnas Pemenangan AMIN Angga Putra Fidrian meminta ajudan diperlukan sebagai ajudan. Karena statusnya masih menjadi anggota TNI aktif.
"Itu kan personel TNI-nya kan ajudan dari kemenhan, Ya harusnya diperlakukan seperti ajudan. Enggak ada masalah sih. Karena kan Pak Prabowo sendiri kan masih menteri. Mungkin supaya enggak ada permasalahan ke depan, ya cuti dulu jadi menteri kalau kampanye gitu kira-kira," kata Angga di Posko Timnas AMIN, Jalan Diponegoro X, Menteng, Jakarta, Senin (18/12).
Angga melihat posisi Teddy serba salah. Karena status Prabowo sebagai menteri pertahanan tidak cuti dan tetap berkampanye pada Pemilu 2024.
"Kan sebenarnya mungkin niatnya enggak mau ikut berkampanye, tetapi karena situasi dan kondisi, akhirnya ajudannya jadi serba salah gitu," katanya.
"Jadi untuk mengamankan semuanya, baiknya Pak Prabowo, Pak Mas Gibran, Pak Mahfud, cuti dulu saja, sehingga gak ada kepentingan yang bertubrukan begitu," sambungnya.
Meski Angga tidak khawatir sikap Teddy ini menggambarkan ketidaknetralan aparat TNI pada Pemilu 2024.
Di samping itu, pentingnya Prabowo cuti sebagai menteri pertahanan agar tidak ada penyalahgunaan jabatan. Misalnya ketika Prabowo menjadi pembicara dalam acara yang digelar oleh Kementerian Agama.
"Karena kan gini, misalnya beberapa kejadian, terakhir ada kejadian di Kementerian Agama, Pak Prabowo ngisi sebagai pembicara sebagai Menteri Pertahanan di Kementerian Agama. Apakah itu kapasitasnya sesuai atau enggak gitu, apakah itu kampanye atau bukan gitu kira-kira. Kan itu yang jadinya jadi misleading nantinya gitu," ujarnya.
TNI akhirnya buka suara soal Mayor Teddy Indra Wijaya menonton debat perdana capres di KPU RI pada Selasa (12/12) malam. Teddy adalah ajudan pribadi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Dalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran.
Dia terlihat berdiri di belakang cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono mengatakan, kehadiran Teddy saat debat capres perdana itu tidak mewakili institusi TNI. Melainkan menjalankan tugasnya sebagai ajudan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo.
Julius menyebut, tugas Teddy sebagai ajudan tidak mempengaruhi proses Pilpres 2024. Apalagi, saat menghadiri debat capres, Teddy tidak memakai seragam TNI.
"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," tegas Julius.