Speed boat yang terbalik kelebihan muatan, 10 orang masih hilang
Speed boat terbalik setelah menabrak balok kayu.
Hingga saat ini 10 penumpang speed boat Indo Kapuas Expres yang dikemudikan Jainudin (34) masih dinyatakan hilang. Speed boat memuat penumpang berlebihan itu terbalik setelah menabrak balok kayu di Sungai Kubu, Kalimantan Barat.
"Dari data yang kami terima terakhir, jumlah penumpang di speed boat tersebut yang tercatat sebanyak 39 orang termasuk pengemudi. Namun fakta di lapangan jumlah penumpang mencapai 53 orang karena ada beberapa penumpang yang tidak tercatat," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto, Minggu malam (14/12). Demikian tulis Antara.
Dia menjelaskan, dari hasil pengecekan dan konfirmasi Kapolsek Batu Ampar ke keluarga korban atau penumpang di Padang Tikar, penumpang yang selamat berjumlah 39 orang, dan korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal berjumlah empat orang, sementara korban yang belum ditemukan sampai saat ini berdasarkan laporan dari keluarga yang kehilangan berjumlah 10 orang.
"Saat ini penanganan penyidikan kecelakaan air sudah kami koordinasikan dan diambil alih oleh Direktorat Polair Polda Kalbar dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi speed boat, pembantu pengemudi, dan penjual tiket," ungkapnya.
Pencarian tadi malam terpaksa dihentikan sementara karena kondisi cuaca hujan dan gelap serta pertimbangan keamanan personel.
"Kami saat ini juga sudah membuat Posko bersama di Pelabuhan Rasau, yang terdiri dari personel Ditpolair, personel Polres Mempawah, personel Kodim Kota, Polsek Rasau jaya, BPBD KKR dan Basarnas," katanya.
Arianto menambahkan, kronologis kejadian hingga speed boat Indo Kapuas Expres terbalik, yakni sekitar pukul 08.00 WIB speed boat tersebut menabrak kayu balok sehingga terbalik di sekitar Olak-olak Pinang, Kecamatan Kubu.
"Speed boat tersebut jurusan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, rencananya dari Batu Ampar itu mau menuju Kecamatan Rasau Jaya dengan jumlah penumpang yang tercatat sebanyak 39 orang, namun ternyata yang tidak tercatat ada sekitar 10 orang lagi," ujar Arianto.
Empat penumpang meninggal yang semuanya asal Padang Tikar, terdiri dari Siti Kamilia (40), Nurimah (50), Sahara (40), dan Azwan (7 bulan).
Sementara korban yang mengalami luka ringan sempat dibawa ke Puskesmas Rasau Jaya, dan penumpang yang selamat masing-masing sudah pulang ke tempat tujuannya, kata Arianto.
"Untuk korban meninggal juga sudah dibawa ke tempat tinggalnya, yakni di Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar," ujarnya.
Untuk Jainudin saat ini statusnya masih terperiksa, kalau pengemudi itu dianggap lalai sehingga menyebabkan empat penumpangnya meninggal dunia, maka bisa saja statusnya ditingkatkan menjadi tersangka, kata Kabid Humas Polda Kalbar.
Arianto mengimbau kepada pengemudi speed boat dan transportasi sungai dan laut lainnya agar berhati-hati dalam mengemudikan speed boatnya, dengan lebih mengutamakan keselamatan penumpang dan orang lainnya.