Stafsus Presiden Prediksi Prospek Ekonomi Indonesia 2021 akan Lebih Baik
Dia mengklaim hal tersebut terlihat dari faktor penanganan kesehatan yang lebih siap. Kemudian vaksin yang sudah mulai diberikan, dan kembali bergeraknya konsumsi rumah tangga akan menjadi hal paling membedakan tahun 2021 ini dengan tahun 2020 yang lalu.
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta prediksi prospek ekonomi di Indonesia pada 2021 akan lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya. Walaupun saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi.
"Prospek ekonomi Indonesia tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020," kata Arif dalam keterangan pers, Jumat (5/2).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Dia mengklaim hal tersebut terlihat dari faktor penanganan kesehatan yang lebih siap. Kemudian vaksin yang sudah mulai diberikan, dan kembali bergeraknya konsumsi rumah tangga akan menjadi hal paling membedakan tahun 2021 ini dengan tahun 2020 yang lalu.
"Terlihat dari faktor penanganan kesehatan yang lebih siap dan vaksin yang mulai diberikan," ungkap Arif.
Arif juga mengatakan pemerintah sepanjang tahun 2021 ini tetap menyediakan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.Jumlahnya pun cukup besar yaitu angkanya direncanakan sebesar Rp619,83 triliun atau sekitar 3,5 persen PDB nasional.
"Itu artinya, pemerintah terus mendorong agar ekonomi kita pulih dalam waktu yang cepat baik dari sisi supply maupun demand," beber Arif.
Sementara itu Arif membeberkan BPS pada Jumat (5/2) menyebutkan ekonomi Indonesia kuartal IV 2020 terkontraksi -2,19 (yoy). Hal tersebut sudah sesuai dengan yang diperkirakan dan menunjukkan perbaikan dibandingkan kuartal III (yoy) -3,49 persen dan II (yoy) -5,32 persen
Kontraksi tersebut kata Arif adalah dampak pandemi yang begitu besar menghantam perekonomian domestik dari sisi konsumsi dan investasi. Kemudian pandemi juga menggoyahkan perekonomian global yang berimbas pada turunnya kegiatan perdagangan internasional.
Dampak pandemi juga terasa di kuartal IV 2020, ketika agenda tahunan seperti Natal dan Tahun Baru tidak cukup kuat dalam menggerakkan ekonomi seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, jika pertumbuhan ekonomi RI dibandingkan dengan negara-negara mitra dagang utama Singapura (-5,8 persen), Amerika Serikat (-3,5 persen), Uni Eropa -6,4 persen maka kondisi kita relatif lebih baik.
Arif membeberkan BPS juga merilis bahwa sepanjang tahun 2020 yang lalu, ekonomi RI tercatat terkontraksi - 2,07 persen yoy), tetapi pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah masih tumbuh 1,94 persen.
Sebab itu, Arif mengatakan jika kita dapat tetap menjaga disiplin protokol kesehatan dan mendorong tingkat konsumsi masyarakat pada tahun 2021 ini maka ekonomi dapat tumbuh positif dan sesuai yang direncanakan. Untuk itu program padat karya dan program lain yang dapat membuka lapangan kerja menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya beli.
Tidak hanya itu, sektor investasi juga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Mengingat kata dia dalam waktu yang tidak terlalu lama aturan turunan dari UU Cipta Kerja akan segera disahkan.
"Sehingga hal ini diharapkan akan mendorong investasi secara signifikan dan menciptakan lapangan kerja baru," ungkap Arif.
Baca juga:
Pertumbuhan Ekonomi 2020 Jadi Terburuk Kedua Setelah Krisis 1998
Kunci Ekonomi China dan Vietnam Tumbuh Positif di 2020
Ekonomi Papua dan Sulawesi Tumbuh Positif di 2020
BPS Catat Konsumsi Rumah Tangga Minus 2,63 Persen di 2020
Tumbuh Negatif, 3 Sektor Ini Jadi Penyebab Ekonomi 2020 Minus 2,07 Persen
Stafsus Presiden Prediksi Prospek Ekonomi Indonesia 2021 akan Lebih Baik