Strategi Pemkab Garut Atasi Klaster Covid-19 di Pesantren
Setidaknya terdapat 108 orang santri di Garut yang terpapar Covid-19. Jumlah tersebut tersebar di delapan kecamatan, mulai Pangatikan 80 santri, Limbangan 5 santri, Pasirwangi 10 santri, Cilawu 6 santri, Karangpawitan 3 santri, Kersamanah 2 santri, Leles 1 santri, dan Cigedug 1 santri.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut meminta seluruh pesantren menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Sebab, pemerintah akan cukup kesulitan menangani Covid-19 jika terjadi penambahan jumlah pasien signifikan.
"Sebab di pesantren itu kan seperti sudah keluarga, sudah dekat, jadi lupa menerapkan protokol kesehatan. Itu yang menyebabkan kasus berkembang cepat di pesantren," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, Senin (26/10).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Menurut dia, tidak jarang pesantren lokasinya berbaur dengan masyarakat sehingga dikhawatirkan kalau penerapan protokol kesehatan dilonggarkan akan menjadikan warga di sekitarnya terpapar Covid-19.
Seperti yang terjadi di salah satu pesantren di Pangatikan, kasus warga yang terpapar terus mengalami peningkatan. Pemkab Garut kini tengah menyiapkan pilihan lokasi pesantren dijadikan tempat isolasi bagi mereka yang dinyatakan positif Covid-19.
"Apalagi kalau terjadi outbreak lagi. Kita juga harus harus melakukan pengawasan, karena kalau sampai ribuan kita juga akan kesulitan," ujar dia.
Saat ini, penanganan kasus santri yang terpapar Covid-19, penanganannya hampir sama dengan pasien lainnya. “Kita isolasi di rumah sakit rujukan. Penelusuran kita terus lakukan. Aktivitas di pesantren itu dihentikan sementara,” tandasnya.
Selain itu, leli mengatakan bahwa untuk santri yang dinyatakan negatif dari hasil tes usap, untuk sementara diisolasi di pesantren. Hal itu dilakukan karena status para santi kontak erat dengan pasien yang dinyatakan positif.
“Kita sempat berpikiran, kalau dari satu pesantren lebih banyak yang positif, yang sehat dipisahkan. Namun ternyata, pesantren belum siap menerapkan isolasi mandiri untuk saat ini. Karena kemarin di lokasi anak-anak disuruh tetap diam, namun tetap keluar masuk. Jadi saya juga khawatir justru tak bisa terlaksana dengan baik. Ujungnya justru menyebar lebih luas. Karena itu kita putuskan tetap kita ambil yang positif untuk diisolasi,” ujar dia.
Leli mengakui sudah melakukan koordinasi dengan tim kesehatan masyarakat untuk membantu pesantren dengan tetap patung menerapkan protokol kesehatan dan menyiapkan kemungkinan terburuk di pesantren.
Secara umum pasien Covid-19 dari lingkungan pesantren, ia mengaku belum mengetahuinya. Namun saat ini di Kabupaten Garut terdapat kasus Covid-19 dalam jumlah banyak dari lingkungan pesantren terjadi di dua lokasi, yaitu di Kecamatan Pangatikan dan Limbangan.
“Ada pesantren yang sedikit kasusnya. Kita masih terus lakukan pendataan yang lengkap. Kita juga masih menelusuri awal kasus, apakah memang dari pesantren atau dari orang luar,”ucapnya.
Dari data yang diterima, sampai Senin (26/10) siang, setidaknya terdapat 108 orang santri di Garut yang terpapar Covid-19. Jumlah tersebut tersebar di delapan kecamatan, mulai Pangatikan 80 santri, Limbangan 5 santri, Pasirwangi 10 santri, Cilawu 6 santri, Karangpawitan 3 santri, Kersamanah 2 santri, Leles 1 santri, dan Cigedug 1 santri.
Baca juga:
INFOGRAFIS: Tips Belajar Daring Tetap Efektif saat Pandemi Covid-19
Anies Sebut Covid-19 di Jakarta Melandai, Ini Angka Penambahan Kasus 2 Pekan Terakhir
Psikolog: Orangtua Mesti Yakinkan Anak, Covid-19 akan Berlalu
Pedagang Sayur Oprokan Meninggal Dunia, Pasar Harjodaksino Solo Ditutup 7 Hari
10 Orang Terpapar Covid-19, Satu kampung di Solo Isolasi Mandiri
Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Solo Larang Anak di Bawah Umur ke Mal