Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Kenali apa itu virus oropouche, gejala, dampak, serta cara pencegahan dan penanganan.
Virus Oropouche, yang telah menjadi sorotan global setelah kematian dua orang di Brasil, berpotensi menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Virus ini, yang pertama kali diidentifikasi di Amerika Selatan, kini menjadi perhatian para ahli kesehatan karena potensinya untuk menyebar secara global, termasuk ke Indonesia.
Virus Oropuche adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk dan diketahui menyebabkan penyakit demam yang dikenal sebagai demam Oropuche. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1955 di Trinidad dan Tobago. Sejak itu, telah terjadi beberapa wabah di berbagai negara Amerika Selatan, terutama di Brasil, Peru, dan Suriname (Pinheiro, 2000).
-
Apa penyebab virus oropouche? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia.
-
Bagaimana virus oropouche menyebar? Virus Oropouche terutama ditularkan oleh gigitan nyamuk, terutama spesies Culicoides paraensis. Nyamuk ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
-
Dimana virus oropouche ditemukan? Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
Gejala dan Dampak Kesehatan
Penyakit demam Oropuche ditandai dengan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan meningitis dan komplikasi neurologis lainnya. Gejalanya mirip dengan demam berdarah dengue dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus arbovirus, membuatnya sulit untuk didiagnosis tanpa tes laboratorium yang spesifik (Figueiredo et al., 2019).
Virus Oropuche menyebar melalui gigitan nyamuk, terutama spesies Culicoides paraensis, tetapi juga dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang dikenal sebagai vektor utama demam berdarah dengue, chikungunya, dan Zika (Vasconcelos et al., 2009). Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena nyamuk Aedes tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim yang mendukung perkembangan nyamuk Aedes. Selain itu, mobilitas internasional yang tinggi dapat meningkatkan risiko masuknya virus Oropuche ke Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mobilitas manusia dan perubahan iklim dapat mempercepat penyebaran penyakit menular baru ke wilayah yang sebelumnya tidak terjangkit (WHO, 2020).
Upaya Pencegahan dan Penanganan
Untuk mencegah masuknya virus Oropuche ke Indonesia, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang ketat, termasuk pengawasan ketat di pintu masuk internasional, seperti bandara dan pelabuhan, serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Selain itu, pengendalian populasi nyamuk melalui program pengasapan (fogging), pengelolaan lingkungan untuk mengurangi tempat berkembang biak nyamuk, dan penggunaan kelambu atau repellant serangga juga menjadi langkah penting. Kesiapan sistem kesehatan dalam mendeteksi dan merespon wabah baru juga harus ditingkatkan melalui pelatihan dan penyediaan fasilitas laboratorium yang memadai (Gubler, 2002).
Dengan karakteristik penyebaran yang mirip dengan virus arbovirus lainnya, virus oropuche ini tidak boleh diabaikan. Upaya pencegahan yang efektif dan kesadaran masyarakat yang tinggi menjadi kunci utama untuk melindungi kesehatan masyarakat dari potensi wabah baru.