Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa tanda-tanda demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai para orang tua.
Ada beberapa tanda-tanda demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai para orang tua.
Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tanda-tanda demam berdarah pada anak perlu diwaspadai setiap orang tua.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Seseorang yang terjangkit DBD dan terlambat ditangani bisa mengalami pendarahan hingga kematian.
Melansir dari Healthline, seekor nyamuk yang membawa virus dengue bisa terus menginfeksi orang lain selama ia masih hidup. Bahkan, ada kemungkinan keluarga dapat terinfeksi virus dengue yang sama dalam waktu 2 sampai 3 hari.
-
Apa penyebab demam berdarah pada anak? Penyebab demam berdarah adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
-
Apa gejala demam berdarah? Demam yang tiba-tiba meningkat adalah salah satu tanda yang mengindikasikan adanya demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah nyeri otot dan mual. 'Tadinya anteng-anteng saja tetapi tiba-tiba demam tinggi, kalau itu disertai gejala pegal, linu, nyeri otot, nyeri di belakang mata atau mual, itu sangat dicurigai demam berdarah,' kata Dr dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dalam diskusi Waspada Penyakit DBD pada Selasa (24/10/2023).
-
Mengapa demam terjadi pada anak? Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
-
Kenapa anak rentan demam berdarah? Imran mengungkapkan bahwa kematian pada usia anak-anak akibat DBD disebabkan oleh imunitas mereka yang belum sebaik kelompok usia produktif. Selain itu, anak-anak sering kali kesulitan mendeskripsikan gejala yang mereka rasakan, sehingga gejala perburukan sering terlambat terdeteksi dan anak baru mendapatkan penanganan ketika sudah dalam kondisi kritis.
-
Apa gejala demam berdarah yang harus diwaspadai? Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak mengalami perburukan DBD antara lain tidak adanya perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, dan keinginan anak untuk terus tidur. Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, pucat, tangan dan kaki yang dingin, perdarahan, serta tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diperhatikan.
Tingginya angka kematian akibat DBD mengharuskan setiap orang untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar anak tidak terserang virus dengue.
Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
Lantas, apa saja tanda-tanda demam berdarah pada anak dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Apa Itu Demam Berdarah pada Anak?
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit infeksi akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk. Biasanya, penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot.
Demam berdarah bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Penyakit ini menular ketika nyamuk menggigit penderita demam berdarah, kemudian menggigit orang yang sehat. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
Virus penyebab demam berdarah mengakibatkan dua kondisi, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD).
Bedanya, demam berdarah dengue bisa menyebabkan gejala berat, sedangkan demam dengue biasanya hanya menimbullkan gejala ringan. Namun, tanda-tanda kedua demam berdarah pada anak di tahap awal memiliki gejala mirip.
Tanda-tanda Demam Berdarah pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD.
Dalam beberapa kasus, tanda-tanda demam berdarah pada anak sama seperti gejala flu biasa. Hal ini yang kemudian cukup sulit membedakan gejala DBD dengan flu biasa. Namun, ada beberapa tanda-tanda berdarah pada anak yang sering dijumpai, antara lain:
• Muncul keluhan nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh.
• Demam tinggi selama 3-14 hari setelah digigit nyamuk.
• Pembengkakan pada kelenjar bening.
• Anak mengeluhkan mual dan sakit kepala.
• Gejala DBD pada anak yang pertama, yaitu perubahan suhu secara drastis, dari demam menjadi hipotermia.
• Anak mengalami mimisan.
• Gusi berdarah tanpa sebab.
• Anak merasa lelah, gelisah, mudah tersinggung, dan mudah marah.
• Mengalami sakit perut terasa nyeri ketika ditekan.
• Muntah secara terus-menerus.
Penyebab Demam Berdarah pada Anak
Seperti yang sudah diketahui, penyebab demam berdarah karena virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Selain itu ada beberapa faktor risiko penyebab demam berdarah pada anak di antaranya sebagai berikut:
Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah rentan terserang virus, salah satunya virus dengue.
Sebaliknya, orang dengan sistem imun tubuh yang kuat, risiko terkena virus dengue lebih kecil.
Oleh sebab itu, sebaiknya menjalankan pola hidup sehat, seperti olahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat.
Musim Hujan
Penyebab demam berdarah berikutnya adalah musim hujan yang lama. Biasanya, jumlah penderita penyakit demam berdarah meningkat ketika musim hujan tiba.
Hal ini karena banyak genangan air di berbagai tempat yang menyebabkan berkembang biaknya nyamuk Aedes untuk terus bertelur.
Buang Sampah Sembarangan
Salah satu penyebab demam berdarah yang paling umum adalah buang sampah sembarangan. Hal ini karena nyamuk DBD akan semakin berkembang biak di tempat gelap, kotor, dan lembap.
Beberapa tempat yang biasa dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk seperto kaleng, ember, atau botol yang terisi genangan air.
Cara Mencegah Demam Berdarah pada Anak
Demam berdarah jika tidak segera diatasi bisa membahayakan nyawa Si Kecil. Ada beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan orang tua, antara lain:
Pasang Kelambu
Cara efektif untuk mencegah demam berdarah pada anak yang pertama ialah memasang kelambu di kamar. Apabila ruang ranjang terpasang kelambu, maka mampu menghindarkan seseorang dari gigitan nyamuk. Pasalnya kelambu dapat berfungsi untuk menghalau nyamuk dari luar, sehingga dapat membantu mencegah DBD.
Cara memasang kelambu agar efektif menghalau nyamuk cukup mudah, yaitu dengan mengaitkan pengait pada langit-langit plafon tempat tidur. Selain itu, Anda juga dapat mengatur tinggi dari kelambu ini yang disesuaikan dengan posisi tempat tidur, lebar kamar tidur, dan lebar tempat tidur. Sehingga dengan memasang kelambu seperti ini dapat secara efektif mencegah demam berdarah.
Menggunakan Pakaian Tertutup
Selain memasang kelambu, cara mencegah demam berdarah pada anak elanjutnya ialah menggunakan pakaian panjang yang dapat menutupi kulit. Hal ini dapat Anda lakukan saat di rumah maupun saat keluar rumah di malam hari.
Melansir dari laman Healthline, agar mendapatkan hasil yang optimal, semprotkan obat permethrin pada celana, sepatu, dan pakaian sebelum beraktivitas. Apabila dilakukan secara rutin, dapat berfungsi efektif dalam mencegah gigitan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah.
Menguras Bak Mandi
Cara mencegah demam berdarah pada anak selanjutnya adalah menguras bak mandi. Hal ini perlu dilakukan karena nyamuk sering bertelur pada dinding bak mandi yang terisi air. Sehingga hal ini dapat menyebabkan nyamuk berkembang biak dan meningkatkan risiko terkena penyakit DBD.
Menguras bak mandi dapat dilakukan secara rutin minimal sekali dalam seminggu. Cara ini menjadi salah satu cara efektif dalam mencegah DBD, hal ini dikarenakan dapat memutus siklus nyamuk Aedes aegypti, sehingga menurunkan risiko terjangkit penyakit demam berdarah.
Tanaman Anti Nyamuk
Cara mencegah demam berdarah pada anak berikutnya ialah menanam tanaman anti nyamuk di rumah. Tanaman yang dapat Anda gunakan untuk mengusir nyamuk di antaranya bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium.
Beberapa tanaman tersebut tidak disukai oleh nyamuk, sehingga hal ini dapat berperan penting dalam mencegah gigitan nyamuk dan menghindarkan dari penyakit demam berdarah.