Sering Dianggap Penyakit yang Sama, Ini Perbedaan Malaria dan Demam Berdarah
Perbedaan malaria dan demam berdarah penting untuk diketahui karena penyebab dan penanganannya yang berbeda.
Perbedaan malaria dan demam berdarah penting untuk diketahui karena penyebab dan penanganannya yang berbeda.
Malaria dan demam berdarah adalah dua penyakit yang sering kali disalahpahami sebagai penyakit yang sama karena keduanya ditularkan oleh nyamuk.
Namun, kenyataannya, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang signifikan baik dari segi penyebab maupun gejala yang ditimbulkan. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium, sedangkan demam berdarah disebabkan oleh virus dengue.
Meski berbeda, kedua penyakit ini telah menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara tropis dan subtropis.
Merdeka.com akan menggali lebih dalam mengenai perbedaan malaria dan demam berdarah, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara penularannya.
Memahami perbedaan ini penting tidak hanya untuk pencegahan, tetapi juga untuk memastikan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif.
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Nyamuk ini biasanya sangat aktif di malam hari dan berkembang biak di air yang bersih, seperti genangan air di sawah atau kubangan air lainnya.
Setelah parasit masuk ke dalam aliran darah manusia, mereka bergerak menuju hati untuk berkembang biak dan kemudian menginfeksi sel darah merah, yang menyebabkan gejala malaria muncul.
Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini lebih sering aktif di siang hari dan juga berkembang biak di air yang bersih, seperti tempat penampungan air di rumah-rumah.
Virus dengue masuk ke dalam aliran darah manusia saat nyamuk menggigit dan menghisap darah. Virus ini kemudian berkembang biak di dalam tubuh dan menyebabkan gejala demam berdarah.
Gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.
Gejala ini muncul dalam tiga tahap selama 6–12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala. Berikut beberapa gejala malaria yang mungkin muncul:
Sementara itu, gejala demam berdarah umumnya muncul setelah masa inkubasi virus, yaitu 4–10 hari setelah digigit nyamuk. Gejala utama adalah demam tinggi secara tiba-tiba yang bisa mencapai 40°C atau lebih. Adapun gejala demam berdarah bisa berupa kondisi berikut ini:
merdeka.com
Untuk mencegah malaria dan demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Mencegah Malaria:
Mencegah Demam Berdarah:
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaImunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, memang fungsi mata akan menurun dengan sendirinya. Namun Anda harus tetap bisa melakukan beragam cara untuk menjaga kesehatannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaDengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca Selengkapnya