Gejala DBD Pada Anak yang Wajib Diketahui, Waspada Mulai Sekarang
Bagaimana caranya para orang tahu gejala atau ciri-ciri anak yang terkena penyakit DBD? Berikut informasinya.
Gejala DBD Pada Anak yang Wajib Diketahui, Waspada Mulai Sekarang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, para orang tua tak boleh menyepelekan gejala-gejala DBD yang terjadi pada sang buah hati.
Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk pembawa virus, terutama nyamuk betina dari spesies Aedes aegypti. Penularan penyakit DBD cenderung terjadi di daerah-daerah beriklim tropis, seperti Indonesia. Apabila curah hujan dan kelembapan di daerah tersebut tinggi, maka penyebaran dari nyamuk DBD ini pun juga turut meningkat.Perlu diketahui bahwa anak yang terserang DBD tak boleh dibiarkan dan harus segera menerima penanganan khusus. Namun, bagaimana caranya para orang tahu gejala atau ciri-ciri anak yang terkena penyakit DBD? Berikut informasinya.
-
Apa gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.Sakit kepala. Anak akan mengeluh sakit kepala berat, terutama di belakang mata. Sakit kepala ini bisa disertai dengan nyeri otot, sendi, dan tulang.Gangguan pencernaan. Anak akan mengalami mual, muntah, nyeri perut, dan nafsu makan berkurang. Muntah bisa berupa darah, dan feses bisa mengandung darah. Bintik merah. Anak akan muncul bintik merah di seluruh tubuh, terutama di bagian dada dan perut. Bintik merah ini tidak hilang saat ditekan dan menunjukkan adanya perdarahan di bawah kulit.Pendarahan. Anak bisa mengalami pendarahan di hidung, gusi, atau mulut. Pendarahan ini disebabkan oleh penurunan jumlah keping darah atau trombosit yang berfungsi membantu pembekuan darah.Lemas dan mengantuk. Anak akan terlihat lemas, lesu, dan mengantuk. Hal ini bisa menunjukkan adanya gangguan pada organ dalam, seperti hati, ginjal, atau otak.
-
Kenapa DBD berbahaya untuk anak? DBD, atau demam berdarah dengue, adalah penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. DBD dapat menyebabkan gejala yang mengganggu dan bisa menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti syok, gagal organ, atau kematian.
-
Bagaimana mencegah DBD pada anak? Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Berikut ini adalah 8 cara mencegah DBD pada anak yang efektif: Mendapatkan vaksin dengue Mengenakan pakaian tertutup Memasang kelambu Memasang kawat kasa Menggunakan losion antinyamuk Menjaga kebersihan lingkungan Memberikan larvasida pada penampungan air Menanam tanaman pengusir nyamuk
-
Mengapa DBD perlu diwaspadai? 'Sekarang sudah musim hujan yang cukup intensif di beberapa daerah. Bicara penyakit di musim hujan khususnya untuk Indonesia, tropical diseases-nya yang paling serius adalah demam berdarah dengue,' ujarnya dalam pesan suara yang diterima oleh Health Liputan6.com pada Senin (11/11/2024).
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa tanda-tanda demam berdarah pada anak? Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD.
Mengalami Flu
Gejala DBD paling awal adalah terkena flu. Gejala flu ini biasanya muncul antara 1,5-10 hari setelah digigit oleh nyamuk DBD. Jika anak terkena kasus DBD ringan, maka kemungkinan gejalanya akan reda dalam waktu 2-7 hari.
Demam Tinggi
Anak yang terkena DBD biasanya juga akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius, selama 2-7 hari setelah terinfeksi virus DBD. Nah, pada saat gejala ini terjadi, anak biasanya akan banyak berkeringat sehingga membuat tubuhnya mengalami dehidrasi.
Ruam di Beberapa Area Tubuh
Selain demam tinggi, di beberapa area tubuh anak juga akan muncul ruam-ruam merah seperti iritasi. Meski begitu, ruam seperti ini nantinya akan hilang sendiri dalam jangka waktu 1 minggu.
Mual dan Muntah
Gejala DBD lainnya yang bisa dialami oleh anak adalah mual dan muntah. Gangguan pencernaan ini dapat terjadi sekitar 2-4 hari setelah paparan virus DBD masuk dan menyerang tubuh.
Trombosit Turun
Jika demam yang dialami anak terus-menerus tinggi dan tak kunjung reda, ada baiknya bila ibu dan ayah membawanya ke rumah sakit terdekat untuk melakukan tes darah.
Dengan melakukan tes darah tersebut, orang tua akan jadi tahu apakah jumlah trombosit yang ada di dalam tubuh anak normal atau tidak. Apabila angka trombosit anak rendah, sudah dipastikan bila ia positif mengalami demam berdarah.
Pendarahan di Hidung dan Gusi
Dalam beberapa kasus terparah DBD, anak juga bisa mengalami pendarahan aktif di hidung dan gusi. Perlu diketahui bahwa pendarahan ini dapat terjadi dengan sangat tiba-tiba. Jadi, ibu dan ayah harus tetap waspada dan jangan langsung panik.
Itulah beberapa gejala dari anak yang terserang penyakit DBD. Apabila ibu dan ayah merasakan satu atau dua gejala di atas pada anak, maka sebaiknya bawa saja mereka ke rumah sakit terdekat agar segera diberikan pertolongan yang tepat. Sebab, bila dibiarkan saja, tubuh si kecil bisa semakin drop dan justru berujung pada kondisi kritis atau bahkan kematian.