Suasana Kampung Halaman Prabowo Subianto Saat Pelantikan Presiden
Pelantikan yang berlangsung khidmat ini juga disaksikan oleh masyarakat di Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Minggu, 20 Oktober 2024, di Gedung DPR MPR RI Jakarta.
Pelantikan yang berlangsung khidmat ini juga disaksikan oleh masyarakat di Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang merupakan kampung halaman Prabowo.
- Presiden Teman Baik Luhut Sampai Minta ke Prabowo Diundang ke Indonesia, Ada Apa?
- Tak Dilupakan, Prabowo Ingin Pelantikan Presiden Selanjutnya Digelar di IKN
- 7 Orang Ini Dapat Ucapan Spesial dari Prabowo sebelum Pelantikan Presiden
- Ditanya Apakah Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, JK: Kalau Diundang ya Hadir
Sejak pagi, suasana di pusat kota Langowan tidak jauh berbeda dari hari Minggu biasanya, di mana warga setempat melaksanakan ibadah di berbagai gereja.
Jacky, salah satu warga yang dijumpai di kompleks Gereja Sentrum Schwartsz Langowan, mengungkapkan, "Seperti biasa di hari Minggu kami beribadah, setelah ini kami akan menyaksikan pelantikan Presiden Prabowo Subianto yang merupakan putra Langowan."
Ia merasa bangga karena ada putra daerah yang berhasil menjadi Presiden. "Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami," tambahnya. Di sisi lain, di Desa Kaayuren Bawah, Kecamatan Langowan Selatan, keluarga Prabowo dari keturunan Benjamin Thomas Sigar juga mengadakan ibadah dan nonton bareng pelantikan.
Puluhan warga yang merupakan kerabat Prabowo mengikuti acara tersebut dengan penuh khidmat. Ketua Panitia, Benyamin Sigar, menyatakan, "Ini nonton bareng dan syukuran atas pelantikan Presiden RI Prabowo Subianto yang merupakan putra Langowan," disertai Sekretaris Rocky Mapaliey.
Dora Marie Sigar, ibunda Prabowo Subianto, adalah seorang perempuan asal Langowan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, yang mewariskan darah Minahasa kepada mantan Danjen Kopasus tersebut.
Dora lahir di Manado pada 21 September 1921. Ia menikah dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo pada 7 Januari 1946 di Jerman, setelah bertemu di sekolah Ilmu Keperawatan di Utrecht, Belanda, pada tahun 1945.
Dari pernikahan ini, Dora dikaruniai dua putri, Biantiningsih Miderawati Djiwandono dan Marjani Ekowati Le Maistre, serta dua putra, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo. Keluarga besar Dora, yang memiliki ayah bernama Philip FL Sigar dan ibu bernama N Maengkom, kini masih menetap di Langowan, Kabupaten Minahasa.