Suciwati soal kasus Munir: Pesimis saya sama Presiden Jokowi
Suciwati mengungkapkan, untuk tidak berkomunikasi langsung dengan Presiden karena belajar dari pengalaman bahwa kasus pelanggaran HAM yang dialami suaminya justru hanya dijadikan komoditas politik pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu.
Suciwati, istri aktivis HAM Munir pesimis terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu menuntaskan kasus pembunuhan suaminya, termasuk diungkapnya dokumen hasil TPF yang kini disebut-sebut hilang. Suciwati mengingatkan bahwa saat kampanye dahulu, Jokowi berjanji akan menuntaskan kasus tersebut.
"Soal harapan, pesimis kalau saya ya sama Presiden Jokowi," ujarnya usai menjadi pembicara dalam diskusi publik dengan tema 'Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM' di Unika Atma Jaya, Jakarta, Selasa (5/9).
Namun, Suciwati menegaskan akan terus mendorong Jokowi untuk menuntaskan kasus kematian Munir. Suciwati mengungkapkan, untuk tidak berkomunikasi langsung dengan Presiden karena belajar dari pengalaman bahwa kasus pelanggaran HAM yang dialami suaminya justru hanya dijadikan komoditas politik pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu.
"Saya tidak perlu bertemu orang-orang penting itu. Yang penting adalah kasusnya diselesaikan," kata dia.
Presiden lanjutnya harus memenuhi janji yang telah diucapkan untuk menuntaskan kasus Munir. "Dan hari ini apa yang dia ucapkan tidak direalisasikan dan menurut saya itu bagian dari framing dia sebagai seorang Presiden bahwa kalau seorang berjanji harus ditepati," jelasnya.
Suciwati pun kembali mengingat isi pidato kenegaraan Presiden pada 16 Agustus lalu yang sama sekali tidak menyinggung isu HAM. Padahal saat masa kampanye dulu, isu tersebut selalu dikumandangkan.
"Belajarlah, sebagai seorang pemimpin yang ketika kamu berbicara ya kamu harus buktikan," ujarnya.
Jika dalam Pemilu mendatang, Jokowi kalah, maka kasus Munir harus dituntaskan Presiden terpilih berikutnya. Karena persoalan ini telah memiliki Keppres.