Sudomo pernah diajak Pak Harto bahas UU Perkawinan
Tiga orang yang membahas UU Perkawinan bersama Pak Harto yaitu Jend Soemitro, Jend Daryatmo, dan Laksamana Sudomo.
Wawasan dan pengalaman Laksamana (purn) Sudomo memang lintas batas. Dia sukses dalam hal manajemen Angkatan Laut sewaktu menjabat sebagai KSAL. Dia pun rupanya pernah dimintai nasihat oleh ketika itu Presiden Soeharto tentang Undang-undang Perkawinan.
Cerita tentang Sudomo dan Pak Harto membahas UU Perkawinan yang diundangkan pada 1974 itu disampaikan Jenderal Soemitro dalam biografinya karangan Ramadhan KH. Menurut Soemitro, ada tiga orang yang membahas UU Perkawinan bersama Pak Harto yaitu Jenderal Soemitro, Jenderal Daryatmo, dan Laksamana Sudomo.
Jenderal Soemitro saat itu adalah Pangkokamtib, sementara Laksamana Soedomo adalah wapangkopkamtib. Sementara Jenderal Daryatmo adalah mantan Kaskar Hankam. Dia pernah menjadi ketua DPR periode 1978-1982 menggantikan Adam Malik.
Menurut Soemitro, Jenderal Daryatmo ditugaskan untuk lobi ke kalangan Islam, terutama Nahdlatul Ulama. Sementara Sudomo ditugaskan lobi ke kalangan tokoh Kristen.
Sasaran lobi itu, menurut Soemitro, pengakuan hakikat golongan agama apapun akan kenyataan adanya negara, bahwa agama apapun adalah bagian yang mutlak dari negara dan bangsa. "Sehingga tujuan saya adalah agar diakui keabsahan perkawinan dan apabila sudah melalui catatan sipil," ujar Soemitro.
Pada saat itu terjadilah pembicaraan hilir mudik. Sudomo ke tokoh Kristen sementara Daryatmo ke tokoh Islam. Menurut Soemitro saat itu sempat terjadi perdebatan antara Sudomo dengan TB Simatupang. Setelah melalui perdebatan, akhirnya UU Perkawinan masuk DPR dan disetujui.