Suhu di Arafah 42 derajat celcius, jemaah diminta tak keluar tenda
Cuaca ekstrem di Arab Saudi diperkirakan bisa mencapai 55 derajat celcius.
Waktu di Arafah menunjukkan pukul 10.30 waktu Arab Saudi. Cuaca terik mulai terasa di tempat jutaan jemaah haji seluruh dunia kini berada. Jemaah haji Indonesia yang berada di 52 maktab diminta untuk tetap berada di tenda masing-masing, agar tidak kepanasan dan dehidrasi.
Pengumuman agar jemaah haji tetap berada di tenda-tenda disampaikan melalui pengeras suara di maktab-maktab berulang-ulang.
"Kepada jemaah haji agar tidak berada di luar tenda, karena suhu cuaca mencapai 42 derajat celcius," demikian pengumuman berulang-ulang disampaikan oleh Kasubdit Pembinaan Petugas Haji Kementerian Agama, Khoirizy melalui pengeras suara, Minggu (11/9).
Pantauan merdeka.com, cuaca Arafah dan sekitarnya memang mulai menunjukkan peningkatan. Pagi tadi sekitar pukul 06.00 waktu Arab Saudi, cuaca masih sekitar 29 derajat celcius. Namun setelah memasuki pukul 10.00, suhu berangsur naik hingga mencapai 42 derajat celcius.
Namun meskipun suhu saat ini tinggi, ternyata masih di bawah perkiraan sebelumnya. Beberapa waktu lalu prakiraan cuaca menyebutkan, cuaca musim haji tahun ini ekstrem lantaran suhu diperkirakan mencapai hingga 55 derajat celcius.
Sementara para jemaah saat ini berada di tenda-tenda. Mereka khusyu beribadah masing-masing. Ada yang membaca Alquran, dzikir, salat, serta tak sedikit pula yang istirahat lantaran kecapekan.
Proses wukuf akan dimulai sejak masuknya waktu Dzuhur. Namun demikian, ada sejumlah aktivitas yang akan dilakukan, terutama di tenda misi haji Indonesia. Rangkaian kegiatan wukuf di tenda misi haji baru akan dimulai pada pukul 10.30 Waktu Saudi yakni pembacaan talbiyah.
Setelah doa dan talbiyah, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dubes RI di Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Acara diperkirakan sampai pukul 12.15 Waktu Saudi.
Saat puncak wukuf yakni tergelincirnya matahari atau waktu dzuhur (ba'da zawal), acara diisi dengan khutbah wukuf yang akan disampaikan oleh naib Amirul Hajj yang juga Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar. Setelah itu para jemaah akan melaksanakan salat Zuhur dan Ashar jama ta'dim qashar.
Usai salat Zuhur dan Ashar, maka para jemaah diberikan kesempatan untuk beribadah sendiri-sendiri. Momen ini akan dimanfaatkan untuk memanjatkan doa, zikir dan membaca Al Quran serta introspeksi diri.
Jemaah haji akan mulai diberangkatkan dari Arafah menuju Muzdalifah setelah Magrib. Selain menginap (mabit), jemaah akan mengambil batu di Muzdalifah untuk melakukan lontar jumrah di Jamarat.