Sultan HB X Sebut Pelaku Klitih Rata-rata Berasal dari Keluarga Menengah ke Atas
"Apa yang tadi saya utarakan Yogya darurat klitih misalnya. Misalnya dari survei ya itu kurang perhatian orang tua dan sebagainya," tegasnya.
Kasus klitih atau kekerasan jalanan di Yogyakarta mendapatkan perhatian dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Sultan HB X menyebut remaja pelaku klitih sebagian besar bukan berasal dari keluarga miskin namun justru keluarga menengah ke atas.
Sultan HB X menganalisis jika remaja pelaku klitih rata-rata menggunakan sepeda motor saat beraksi. Sultan HB X pun beranggapan jika remaja pelaku klitih bukan berasal dari kelas bawah.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Di mana mobil Syahrul Yasin Limpo ditemukan? Menurutnya, lokasi mobil tersebut saat ditemukan berada di lahan kosong di lingkungan Perumahan Bumi Permata Hijau,Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
"Rata-rata dengan (pelaku mengendarai) sepeda motor. Jadi pikiran saya bukan orang miskin tapi menengah ke atas," ujar Sultan HB X di Komplek Kantor Gubernur DIY, Jumat (7/2).
Dari survei yang ada, salah satu penyebab klitih adalah minimnya perhatian orang tua. Pergaulan anak lelaki yang terlalu bebas juga dinilai menjadi faktor pendukung maraknya klitih.
"Dalam pergaulan itu ada masalah sehingga mungkin laki-laki itu merasa jauh lebih bebas daripada wanita. Apa yang tadi saya utarakan Yogya darurat klitih misalnya. Misalnya dari survei ya itu kurang perhatian orang tua dan sebagainya," tegasnya.
Sultan HB X meminta kepada orang tua agar lebih memerhatikan anaknya. Selain itu pola komunikasi antara orang tua dan anak harus diperbaiki.
"Sekarang semua orang punya handphone. Anaknya punya handphone bapaknya ibunya punya handphone. Tapi kalau say hello 'gimana nak kabar kamu' tidak pernah begitu kan," ungkap Sultan HB X.
(mdk/ray)