Survei BPS: Pelayanan Haji 2022 Sangat Memuaskan, Tertinggi Terkait Bimbingan Ibadah
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, sejak survei pertama kali dilakukan pada tahun 2010, angka IKJHI cenderung meningkat walaupun sempat berfluktuatif, naik dan turun pada empat tahun pertama pengukuran indeks.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei kepuasan jemaah terhadap pelayanan haji tahun 2022. Indeks kepuasan jemaah haji Indonesia (IKJHI) diperoleh dari dua komponen pembentuk yaitu tingkat kepuasan jemaah dan tingkat kepentingan atau harapan jemaah pada semua jenis pelayanan jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, sejak survei pertama kali dilakukan pada tahun 2010, angka IKJHI cenderung meningkat walaupun sempat berfluktuatif, naik dan turun pada empat tahun pertama pengukuran indeks.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Bagaimana cara orang naik haji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? "Kata 'mabrur' sendiri merujuk pada haji yang diterima dan diberkahi dengan segala kebaikan. Ucapan ini mencerminkan harapan agar setiap amal ibadah yang dilakukan selama di tanah suci membawa dampak positif dan perubahan yang lebih baik pada diri sang haji."
Pada tahun 1443 Hijriah atau 2022 Masehi, IKJHI secara umum sebesar 90,45 mengalami kenaikan sebesar 4,54 poin dibandingkan indeks tahun lalu sebesar 85,91.
"Dengan nilai IKJHI ini, maka pelayanan penyelenggaraan haji Indonesia tahun 2022 memenuhi kriteria sangat memuaskan yang merupakan capaian terbaik setelah sebelas tahun pelaksanaan survei," kata Margo dalam paparannya, Senin (19/12).
Kendati demikian, dia menyebut jika hasil survei kepuasan yang didapatkan lantaran jumlah jemaah yang berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Serta, karakteristik yang juga berbeda.
Karakteristik Jemaah
Diketahui, karakteristik jemaah haji Indonesia pada 2022 meliputi jemaah haji laki-laki sebanyak 58 persen sedangkankan wanita 42 persen.
Untuk, tingkat pendidikan didominasi dengan jemaah haji dengan pendidikan tinggi yaitu diploma sampai S3 mencapai 52 persen. Kemudian untuk karakteristik usia, jika kelompokan dari 41 hingga 60 tahun menjadi kelompok mayoritas jemaah haji Indonesia pada 2022, yakni sebanyak 75 persen.
"Namun tentu saja ini satu prestasi terbaik pemerintah," ujardia.
Dia menjelaskan, kepuasan jemaah haji Indonesia terhadap beberapa pelayanan diantaranya pelayanan transportasi bus antarkota mencapai indeks tertinggi yakni sebesar 91,93.
Sementara, terhadap pelayanan katering Non-Armuzna tahun ini menempati posisi kedua tertinggi, yaitu sebesar 91,72, dan pelayanan transportasi bus Armuzna menempati posisi ketiga tertinggi, yaitu sebesar 91,52.
Kemudian, margo menyampaiakan pelayanan petugas merupakan jenis pelayanan yang sebagian besar berinteraksi langsung dengan aktivitas jemaah haji di Arab Saudi.
Sejak pertama kali pelaksanaan survei, indeks kepuasan pelayanan petugas hampir selalu memiliki nilai indeks kepuasan di atas 85,00 atau telah memenuhi kritera sangat memuaskan.
"Pada tahun ini (2022), indeks kepuasan pelayanan petugas berada di urutan kedua setelah pelayanan bus antarkota dengan nilai indeks sebesar 90,3," ujar Margo.
Tertinggi Terkait Bimbingan Ibadah
Untuk pelayanan ibadah mencakup semua yang terkait pelaksanaan ibadah jemaah selama di Arab Saudi, seperti pelayanan rangkaian ibadah haji di Masyair, umroh wajib, dan ziarah. Pada tahun ini, nilai indeks pelayanan ibadah sebesar 90,31 atau naik 2,54 poin dari tahun 2019.
"Peningkatan tertinggi terjadi pada komponen pelayanan bimbingan ibadah sebesar 3,74 poin, kemudian kesiapan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan sebesar 3,30 poin, serta kesabaran petugas menghadapi perilaku jemaah haji sebesar 2,85 poin," paparnya.
Pelayanan akomodasi terdiri dari pelayanan hotel di Makkah dan Madinah serta pelayanan tenda di Arafah dan Mina. Nilai indeks pelayanan hotel pada tahun 2022 adalah sebesar 89,35.
Nilai indeks pelayanan tenda pada tahun 2022 adalah sebesar 87,91, naik sebesar 10,99 poin dibandingkan tahun 2019. Kenaikan terjadi pada seluruh komponen dengan perubahan tertinggi pada kesesuaian kapasitas tenda, yaitu sebesar 19,06 poin, kemudian keberfungsian fasilitas tenda sebesar 17,10 poin, dan terakhir kelengkapan fasilitas tenda sebesar 16,68 poin.
Seperti halnya pelayanan akomodasi, pelayanan katering juga terbagi menjadi pelayanan katering di Bandara, Makkah, dan Madinah serta pelayanan katering di Armuzna.
Indeks pelayanan katering di Bandara, Makkah, dan Madinah (Non-Armuzna) pada tahun 2022 adalah sebesar 91,72 naik sebesar 4,00 poin dibandingkan dengan tahun 2019.
"Komponen nilai pelayanan tertinggi adalah kecukupan porsi makanan dan minuman yang diterima, kemudian ketepatan waktu pengiriman makanan dan minuman, serta keteraturan waktu pengiriman makanan dan minuman," kata dia.
Lebih lanjut, terkait pelayanan transportasi bus yang melayani jemaah haji selama di Arab Saudi terbagi menjadi 3 yaitu, transportasi bus antarkota (dari bandara ke Pemondokan di Makkah dan Madinah atau sebaliknya, perpindahan dari Madinah ke Makkah atau sebaliknya, serta dari Mina menuju hotel pemondokan).
Lalu, bus shalawat (dari hotel di Makkah ke Masjidil Haram atau sebaliknya, dan bus Armuzna (bus yang digunakan selama proses ibadah di Armuzna).
Pada tahun ini, nilai indeks kepuasan bus antarkota sebesar 91,93. Bus shalawat nilai indeks kepuasan jemaah sebesar 90,76 dengan perubahan indeks sebesar 2,71 poin. Sementara tingkat kepuasan jemaah terhadap layanan bus Armuzna berada di angka 91,52," tandasnya.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akhirnya membuka pintu kedatangan bagi jemaah asing dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2022, termasuk jemaah dari Indonesia. Kebijakan ini diambil setelah hampir dua tahun pembatasan akibat Pandemi Covid-19.
Menyambut hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan skema penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi untuk melayani para jemaah haji mulai dari keberangkatan hingga kepulangan kembali ke Tanah Air.
Salah satu skema yang disiapkan, yaitu mengenai protokol kesehatan, di mana para calon jemaah haji harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19 minimal dosis kedua. Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan batasan usia di bawah 65 tahun bagi calon jemaah haji.
Pada tahun 2022, Indonesia memperoleh total kuota 100.051 jemaah haji yang berkesempatan ke Tanah Suci, atau setengah dari kuota normal. Meski kuota lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya, pelayanan terhadap jemaah diharapkan tetap maksimal.
(mdk/gil)