Survei Polling Centre dan ICW: CPNS dan kepolisian sektor terkorup
Survei Polling Centre dan ICW: CPNS dan kepolisian sektor terkorup. Survei ini dilaksanakan pada periode April dan Mei 2017 di 34 provinsi, 177 Kabupaten/Kota, 212 Desa/Kelurahan seluruh Indonesia. Dengan total responden sebesar 2.235 orang.
Polling Centre dan Indonesia Corruption Watch (ICW) telah melakukan survei antikorupsi di Indonesia pada tahun 2017. Survei ini merupakan persepsi dari masyarakat.
Survei ini dilaksanakan pada periode April dan Mei 2017 di 34 provinsi, 177 Kabupaten/Kota, 212 Desa/Kelurahan seluruh Indonesia. Dengan total responden sebesar 2.235 orang.
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa 55 persen masyarakat menyatakan korupsi di tahun 2017 meningkat dari tahun sebelumnya.
Peneliti polling Centre, Heny Susilowati menuturkan persepsi masyarakat menyatakan bahwa ada dua sektor terkorup yaitu CPNS dan kepolisian. Sebesar 56 persen persepsi masyarakat yang menyatakan bahwa mendaftar kerja jadi PNS tingkat korupsinya tinggi. Sedangkan 50 persen masyarakat menyatakan tingkat korupsi tinggi di kepolisian.
"Betul ada program CAT yang saya tahu, harusnya kan, perbaikan melakukan perbaikan terkait perekrutan CPNS, cuma itu enggak ditangkap masyarakat, jadi ada gap yang ditangkap masyarakat dan dilakukan pemerintah," jelasnya saat memaparkan hasil survei antikorupsi, di hotel Sari Pan Pasifik Jakarta, Kamis (20/7).
Dia menjelaskan saat ini KPK dan Presiden merupakan lembaga paling dipercaya rakyat dalam memberantas korupsi. "Berdasarkan survei diketahui terdapat 86 persen rakyat Indonesia menyatakan percaya dengan KPK dan Presiden RI," tutur dia.
Selain itu, BPK mendapatkan kepercayaan sebesar 72 persen. Sedangkan parpol, perusahaan swasta dan DPR merupakan lembaga paling tidak dipercaya rakyat. Tingkat kepercayaan terhadap tiga lembaga ini berturut-turut hanya 35 persen, 49 persen dan 51 persen.
"Untuk DPR memang masyarakat tidak pernah bersinggungan langsung , cuma kan memang dari dulu imagenya negatif," jelasnya.
Survei ini menggunakan teknik sampling multistage random sampling dengan PPS (probability proportional to Size) dimana jumlah sampel tiap provinsi disesuaikan secara proposional dengan jumlah penduduknya. Dengan jumlah sampel sebesar ini dan tingkat kepercayaan 95 persen maka diprediksi margin of error mencapai kurang lebih 2,1 persen.