Sutiyoso janji bakal jelaskan insiden 'kudatuli' dan operasi Seroja
Mantan Pangdam Jaya itu mengatakan sudah siap menjalani sidang fit and proper test.
Calon Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengaku bakal menjelaskan keterlibatannya peristiwa 27 Juli (Kudatuli) dan operasi Seroja dalam sidang fit and proper test di DPR pada pekan depan. Mantan Pangdam Jaya itu mengatakan sudah siap menjalani sidang fit and proper test.
"Kalau itu (operasi Seroja dan Kudatuli) akan saya jelaskan nanti di sidang. Semua sudah siap," kata Sutiyoso usai buka bersama di Rumah Dinas Menko PMK Puan Maharani, Jakarta, Minggu (28/6).
Selain itu, dia juga mengatakan program pembenahan BIN. Kemudian dia mengaku masih bisa memimpin lembaga BIN, meski dinilai sudah masuk lanjut usia atau lansia.
"Saya tua gini tapi masih macho. Pasti ada pro dan kontra saya jadi Kepala BIN sama seperti waktu maju Gubernur DKI," ujar dia.
Lanjut dia, dirinya tak membawa gerbong dalam lembaga BIN. Menurut dia, lembaga BIN akan diisi oleh sumber daya manusia yang mengerti dunia intelijen.
"Tidak ada itu, masih sama saja," tutup dia.
Seperti diketahui, beberapa pihak menolak jika Sutiyoso menjadi calon Kepala BIN. Mereka menilai Sutiyoso bertanggungjawab dalam insiden 27 Juli 1996 yaitu penyerangan markas PDI di Diponegoro atau 'Kudatuli'.