Tak ada CCTV di bandara, Polri sulit bantah soal selundupkan senjata
Tak ada CCTV di bandara, Polri sulit bantah soal selundupkan senjata. Kepolisian Republik Indonesia menyesalkan minimnya kelengkapan Bandara Al Fashir, Sudan yang masuk dalam kategori Bandara Internasional. Salah satu yang paling disesalkan adalah tidak adanya kamera pengawas atau CCTV di Bandara tersebut.
Kepolisian Republik Indonesia menyesalkan minimnya kelengkapan Bandara Al Fashir, Sudan yang masuk dalam kategori Bandara Internasional. Salah satu yang paling disesalkan adalah tidak adanya kamera pengawas atau CCTV di Bandara tersebut.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan tidak adanya CCTV itu, Polri tidak bisa membantah tuduhan pihak otoritas pemerintah Sudan yang menyebut pasukan perdamaian atau Formed Police Unit (FPU) berupaya menyelundupkan senjata.
"Memang disayangkan bandara itu tidak ada CCTV," kata Martinus di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1).
Dikatakan Martinus, kondisi Bandara tidak seperti yang dibayangkan oleh orang-orang pada umumnya. "Memang bukan seperti bandara yang kita bayangkan, yang kita asumsikan seperti bandara Soekarno-Hatta. Itu bandara yang biasa dan tidak ada CCTV," pungkas Martinus.
Sebelumnya, kepulangan pasukan perdamaian Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) ditahan pihak otoritas pemerintah Sudan sejak Sabtu (21/1). Kepulangan mereka ditahan karena dituduh menyelundupkan senjata dari Sudan.
Sebelumnya, Pasukan perdamaian dari Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) tertahan kepulangannya di Sudan sejak Sabtu 21 Januari 2017. Menurut otoritas hukum setempat, mereka diduga berupaya menyelundupkan senjata dari Sudan.
Namun, hal itu dibantah tegas oleh Martinus. Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyatakan bahwa personel FPU tidak pernah menyelundupkan senjata.
"Begitu pun Polri akan mengirim personel ke Sudan untuk melihat bagaimana proses tersebut untuk mendalami dan berkomunikasi dengan pihak terkait di sana," kata Martinus, Senin (23/1).