Tak cuma jual PSK siswi & mahasiswi, HT juga jual perawan Rp 20 juta
Dalam mengajak wanita menjadi anak buahnya, tersangka HT bekerja secara terang-terangan dan meminta pada orangtuanya.
Setelah melakukan pemeriksaan intensif terhadap mucikari pekerja seks komersial (PSK) kalangan siswi dan mahasiswi berinisial HT (43), penyidik Polda Sumsel menemukan fakta baru. Tersangka ternyata sudah sering menjual PSK yang masih perawan dengan tarif Rp 20 juta.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Sumarso mengungkapkan, selain memiliki belasan PSK di bawah umur seperti siswi dan mahasiswi, tersangka HT juga mempromosikan kepada pria hidung belang dengan tarif cukup besar.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan pantun Palembang lucu mulai terkenal? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa penyebab meninggalnya pengantin wanita di Palembang? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
"Yang masih gadis atau perawan tarifnya Rp 20 juta, mahalkan. Tersangka juga menyediakannya," ungkap Sumarso, Jumat (22/5).
Menurutnya, dalam mengajak wanita menjadi anak buahnya, tersangka HT bekerja secara terang-terangan. Dia mendatangi orangtua calon korbannya, terutama dari kalangan tidak mampu dan menjamin akan memberikan penghasilan yang besar dan mengubah kehidupan mereka.
"Ini yang parahnya. Tersangka datang langsung ke keluarga korban. Bagi yang minat, langsung dijual," kata dia.
Selain itu, sambungnya, ada juga perempuan yang datang kepada tersangka HT untuk dicarikan pelanggan. Kebanyakan perempuan tersebut mendapat informasi dari PSK yang sudah terlebih dahulu menjadi anak asuhnya.
"Ya, sebagian datang sendiri untuk dijadikan anak buah tersangka HT," terangnya.
Saat ini, polisi masih mengembangkan kasus ini karena kemungkinan masih banyak sindikat prostitusi online yang menyebar di wilayah hukum Polda Sumsel.
"Masih kita kejar, kemungkinan masih banyak," pungkasnya.
Diketahui, HT (43) diciduk bersama seorang PSK berstatus mahasiswi berinisial EY (23) sedang menunggu pelanggan di salah satu hotel di kawasan Jalan Dr M Isa, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Selasa (19/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Penangkapan itu berdasarkan laporan warga sekitar yang mengetahui pekerjaan tersangka.
Mayoritas PSK yang dipekerjakannya masih di bawah umur atau duduk di bangku pelajar. Ada juga PSK yang berstatus sebagai mahasiswi. Modus yang digunakan tersangka menggunakan pesan blackberry messenger (BBM) ke para calon pelanggannya.
Tarif yang dipatok cukup besar, berkisar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per jam.
Mayoritas pelanggannya adalah tamu hotel yang menginap di hotel berbintang di Palembang. Agar PSK anak buahnya tetap senang bekerja dengan dirinya, tersangka memberikan separuh dari total bayaran setiap transaksi. Untuk menggunakan jasa PSK dari tersangka HT, calon pelanggan harus membayar penuh di muka, tanpa DP. Kemudian, tersangka mengantar sendiri PSK tersebut ke kamar tempat pelanggannya menginap.
(mdk/hhw)