Tak masuk tim pemenangan, Teman Ahok pilih kawal sejuta KTP
Tak masuk tim pemenangan, Teman Ahok pilih kawal sejuta KTP. "Teman Ahok itu tidak mau masuk dalam struktur tim pemenangan. Tapi Teman Ahok minta untuk didaftarkan ke KPU DKI sebagai relawan. Jadi nanti dalam proses membantu Pak Ahok menjadi gubernur, Teman Ahok tetap ada, jadi otomatis akan melekat dan akuntabel."
Tidak satu pun nama pendiri Teman Ahok terlihat dalam struktur pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Sebagian besar nama tim pemenangan adalah kader dari empat partai pendukungnya yakni PDIP, Golkar, NasDem, dan Hanura.
Amalia Ayuningtyas, salah satu pendiri Teman Ahok, tak masalah nama mereka tak dicantumkan dalam tim pemenangan Ahok-Djarot. Dia mengaku susunan tim pemenangan itu sudah dikomunikasikan ke mereka terlebih dahulu sebelum setor ke KPU DKI Jakarta.
"Teman Ahok itu tidak mau masuk dalam struktur tim pemenangan. Tapi Teman Ahok minta untuk didaftarkan ke KPU DKI sebagai relawan. Jadi nanti dalam proses membantu Pak Ahok menjadi gubernur, Teman Ahok tetap ada, jadi otomatis akan melekat dan akuntabel, kalau Teman Ahok bikin kegiatan itu tetap harus sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku dari KPU DKI," kata Amalia saat dihubungi wartawan, Rabu (5/10).
Selain itu, katanya, permintaan tidak dimasukkan ke dalam tim pemenangan karena ini mengurusi dukungan 1 juta KTP yang sudah terkumpul. Menurut Amalia, relawan Teman Ahok bertugas membuat mereka yang telah mengumpulkan KTP tersebut tetap solid memberikan dukungan.
"Pertimbangan kita enggak mau masuk dalam struktur timses, karena tugas untuk mengawal satu juta KTP sendiri itu udah spesifik banget. Jadi menurut kita, temen-temen di sini harus saling melengkapi. Ada yang fungsinya misalnya menghimpun relawan dari mesin partai, ada yang spesialisasinya seperti jasmev di media sosial. Terus ada juga yang spesialisasinya kegiatan di lapangan, lebih ke partisipasi publik, ya kita akan tetap menjaga itu," jelasnya.
"Dan memang temen-temen di timses pun menyambut baik dengan usulan itu. Karena kan memenangkan Pak Ahok tidak bisa dengan satu cara. Harus dengan berbagai macam cara gitu. Kita kalau bisa beriringan lah jalannya gitu. Kan tujuannya untuk memenangkan Ahok. Kalau komunikasi tetap berjalan baik kok," sambungnya.
Dia menegaskan, tidak masuknya nama relawan Teman Ahok bukan karena bisikan pihak tertentu. Termasuk kabar yang menyebut atas usulan PDIP, dia juga membantah.
"Enggak-enggak. Makanya kenapa kita kemarin bikin launching #tetapahok karena sebenarnya untuk menghalau sentimen negatif. Bahkan ini tantangan lah untuk Temen Ahok untuk nunjukin walaupun Teman Ahok tidak terdaftar dalam tim pemenangan, tapi kita tetap bisa melengkapi timses," beber wanita berhijab ini.
"Jadi nanti kalau menyelenggarakan kegiatan, yang jelas pasti ada koordinasi. Karena Teman Ahok juga akan koordinasi dengan temen timses. Kami koordinasi biar enggak bentrok. Acara banyak enggak apa-apa, yang penting enggak saling membingungkan. Misalnya hari ini fokus ke Teman Ahok, besok fokus ke siapa, kami akan saling support," pungkasnya.
Baca juga:
Ruhut jadi Jubir Ahok: Mandi itu basah, jangan setengah-setengah
Elektabilitas Ahok turun, PKB yakin Agus-Slyviana menang Pilgub DKI
Elektabilitas Ahok turun, jubir tim pemenangan butuh pembanding LSI
Ahok mengaku tidak cawe-cawe masuknya Ruhut dalam tim pemenangan
Susunan lengkap tim pemenangan Ahok-Djarot, ada Ruhut Sitompul
Petinggi Demokrat malas komentari Ruhut yang jadi jubir Ahok-Djarot
Tak masuk tim pemenangan, Teman Ahok cuma diminta jual merchandise
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.