Tak mau Indonesia jadi Timur Tengah, Luhut kumpulkan lurah & camat
"Bom Thamrin sudah kita duga sejak Desember tapi belum tahu tempatnya," ujar Luhut.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pengarahan deradikalisasi terhadap Camat, Lurah, Kepala Desa, Ketua RT, Ketua RW, Tokoh Masyarakat, TNI dan Polri di Kawasan Pusat Perkantoran Pemprov Banten, Serang, Banten, Senin (29/2). Luhut menegaskan pemerintah sangat serius dalam menangani ancaman teroris.
"Saya yakin kita tidak mau seperti di kawasan Timur Tengah, ada bom setiap minggu, anak tidak bisa sekolah, dan kelaparan di mana-mana," kata Luhut saat memberikan sambutan acara pencegahan radikalisme di masyarakat di Serang, Banten, Senin (29/2).
Menurut Luhut, pemerintah sudah menangkap tokoh teroris sejak peristiwa bom di Thamrin pada beberapa waktu lalu. TNI dan Polri juga sudah berintegritas bekerja dalam memburu para teroris.
"Bom Thamrin sudah kita duga sejak Desember tapi belum tahu tempatnya. Polri dan Densus bekerja tangkap tokoh-tokoh teroris tapi ada yang lepas jadi peristiwa Thamrin. Tapi saya akan bicara juga ancaman narkoba, ekonomi dan dana desa," kata dia.
Di kesempatan yang berbeda, Gubernur Banten Rano Karno menyatakan Pemprov Banten dan pemerintah pusat telah bekerja sama untuk mencegah radikalisasi.
"Indonesia masih menghadapi konflik horizontal dan vertikal, misalnya masalah buruh, narkoba dan konflik RAS yang belum pulih," kata dia.
Menurut Rano Karno, Banten adalah sebagai penyangga Ibu kota yang mudah dimasuki oleh orang tak bertanggungjawab karena berdekatan dengan Jawa dan Sumatera.
"Paham radikalisme awal ini aksi teror bom di Thamrin, kelompok ISIS menandakan teroris timbul dan tiba-tiba terjadi, tapi bisa dilumpuhkan, deradikalisasi memang harus dilakukan," kata dia.
Pantauan merdeka.com di lokasi, peserta yang hadir berjumlah 2.000 orang dengan berbagai unsur yakni Lurah, Pemkot Tangerang, Polda Banten, Kodam Siliwangi, dan jajaran Pemprov Banten. Sementara pejabat yang hadir Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli dan jajaran Kodam Siliwangi.