'Tak pilih Budi Gunawan, Jokowi sudah tidak anggap PDIP'
Karena selama ini PDIP mendukung Komjen Pol Budi Gunawan untuk menjadi Tribrata satu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memilih Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti. Mengingat surat rekomendasi yang menuliskan nama mantan Kapolda DKI Jakarta ini telah dikirim ke Komisi III DPR RI.
Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan, penunjukan Tito sebagai calon Kapolri menunjukkan sikap pembangkangan dari Jokowi terhadap PDI Perjuangan. Karena selama ini partai besutan Megawati Soekarnoputri ini mendukung Komjen Pol Budi Gunawan untuk menjadi Tribrata satu.
"PDIP sudah tidak dianggap sama Pak Jokowi itu saja. Kagak dihitung. Cuman dipakai doang. PDIP dukung Pak BG kita sudah kenceng. Ini buah tidak dihitungnya oleh Presiden sendiri. Oleh anggotanya sendiri. Kasihan banget," katanya dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
Dia menuding pencampakan ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Jokowi. Tetapi sudah beberapa kali.
Margarito mencontohkan, dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimotori Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI. Namun hasilnya tetap nihil. Rini Soemarno tetap saja menjadi Menteri BUMN hingga saat ini.
"Bolak balik bikin Pansus BUMN. Aku dibolak balik supaya kencang Pelindo. Berakhir? Kagak enggak dihitung. Ibu Rini tetap jadi Menteri BUMN," tegasnya.