Temukan sweeping jelang Natal, Menag minta masyarakat lapor polisi
Temukan sweeping jelang Natal, Menag minta masyarakat lapor polisi. Lukman mengingatkan jika Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku dan golongan. Akan lebih elok jika sesama umat dapat saling menghargai.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat segara lapor pihak berwajib dalam hal ini kepolisian jika menemukan aksi sweeping jelang Natal. Lukman menilai segala bentuk pelanggaran, hanya aparat hukumlah yang berhak menindak.
"Tindakan sweeping menurut saya adalah tindakan yang semestinya tidak dilakukan. Jadi kalau kita menghadapi hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya, maka kewajiban kita sebagai warga negara adalah menyampaikan kepada aparat penegak hukum. Biarlah aparat penegak hukum itulah yang bertindak atas nama hukum. Jadi tindakan kita semua itu haruslah bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," ungkap Lukman kepada awak media di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/12).
Lukman mengingatkan jika Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku dan golongan. Akan lebih elok jika sesama umat dapat saling menghargai.
"Bagaimanapun juga Bangsa Indonesia terdiri dari penganut agama yang beragam, termasuk penganut agama kristen, baik protestan maupun katolik. Tentu harapan saya adalah kita bisa menghargai bisa menghormati sesama saudara kita sebangsa yang karena agama yang dianutnya lalu kemudian mereka merayakan natal," tuturnya.
Masih menurut Lukman, sikap toleransi antar umat beragama harus dibangun di Tanah Air.
"Jadi bagi mereka yang merayakan natal, itu sebaiknya kita hormati kita hargai mereka. Karena itulah keyakinan agamanya. Sebagaimana mereka yang berbeda agama dengan umat islam juga menghargai ketika umat Islam merayakan hari besarnya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, massa Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur mendatangi sejumlah mal di Kota Surabaya, Minggu (18/12). Mereka mengaku ingin sekadar mensosialisasikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 56/2016 tentang hukum penggunaan atribut keagamaan non-muslim di mal-mal dan pusat perbelanjaan.
Meski kegiatan FPI bertajuk pawai ta'aruf ini adalah aksi damai, pihak Polrestabes Surabaya tetap melakukan pengawalan ketat.
"Mereka (FPI) sudah berkoordinasi dengan kami (polisi). Kami akan mengawal ketat aksi ini agar tidak ada gesekan yang terjadi secara tiba-tiba," terang Kapolrestabes Surabaya, M Iqbal.
Perwira polisi dengan tiga melati di pundak ini juga menegaskan, aksi FPI ini bukan aksi sweeping tapi ta'aruf. "Ingat ini bukan aksi sweeping, ini adalah aksi ta'aruf. Jangan menakut-nakuti warga Surabaya dengan istilah sweeping," tegas Iqbal.
Kembali mantan Kapolres Sidoarjo ini menjelaskan, massa FPI ini hanya melakukan sosialisasi di depan mal-mal terkait fatwa MUI tentang hukum atribut keagamaan non-muslim.
"FPI tidak masuk dalam mal hanya ada di luar saja dan dimediasi pihak kepolisian untuk mensosialisasikan fatwa MUI," aku Iqbal.
Dalam aksi ta'aruf itu sendiri, pihak FPI dan manajemen mal-mal yang ada di Kota Pahlawan ini, juga sepakat tidak memaksa karyawan beragama Islam mengenakan atribut Natal saat bekerja.
Mereka juga menandatangani surat pernyataan yang berisi dua point, yaitu; tidak melakukan penggunaan atribut Natal kepada karyawan/karyawati beragama Islam dan tidak memaksakan penggunaan atribut Natal kepada karyawan/karyawati baik dengan intimidasi atau iming-iming sesuatu.
Ketua Bidang Organisasi DPD FPI Jawa Timur, Ali Fahmi mengatakan, imbauan MUI tersebut telah disepakati pihak mal.
"Mereka sudah sepakat dan menandatangani surat pernyataan bermaterai yang berisi dua poin tersebut," kata Ali Fahmi.
Aksi pawai ta'aruf FPI ini dimulai dari Jalan Indrapura, Surabaya dengan kawalan Unit Sabhara, Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Brimob Polda Jawa Timur. Rute pawai, dimulai dari Pasar Atum, ITC, Grand City, Delta Plaza, WTC, Excelso Galaxy Mall, Excelso Tunjungan Plaza, dan Ciputra World.
Baca juga:
Kapolri minta ormas yang anarkis lakukan sweeping ditindak tegas
Jenderal Tito: Jika ada sweeping anarkis terkait fatwa MUI, tangkap!
Kawal fatwa MUI soal atribut Natal, FPI datangi mal di Surabaya
Sweeping kafe, FPI pukul pengunjung & sita puluhan bir kaleng
Polri ingatkan ormas agar tidak sweeping selama Ramadan
-
Siapa Nalie Ozora? Liena Ozora membuktikan jika perempuan juga bisa bekerja sebagai supir bus. Pemilik akun Instagram liena_ozora ini justru viral setelah memutuskan terjun di dunia kemudi bus jarak jauh.
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Apa itu ORARI? Organisasi Amatir Radio Indonesia adalah salah satu tempat bernaungnya para amatir radio di Indonesia.
-
Siapa Nenek Ngatemi? Di antara mereka ada Nenek Ngatemi. Ia baru bisa menunaikan ibadah haji saat ia menginjak usia 99 tahun. Nenek Ngatemi berangkat haji didampingi oleh putri dan menantunya.
-
Apa yang ditemukan pasukan TNI di markas OPM? Pasukan kemudian mengamankan sejumlah barang bukti yang ada di markas OPM. Diungkapkan bahwa pasukan Yudha Sakti berhasil menguasai markas OPM setelah terjadi kontak tembak. Barang bukti yang diamankan berupa: 8 buah senter4 butir munisi tajam kaliber 5.563 buah pilok2 buah solar sel1 pucuk senpi rakitan1 buah selongsong1 buah magazen1 helai bendera Bintang Kejora1 buah HP Android1 buah HP Poliponik1 buah HT berikut chargernya1 buah peluit1 buah power selBelasan baterai merk ABCBerbagai macam dokumen kwitansiBeberapa lembar jimatBelasan busur dan anak panahBahan makanan Berbagai macam atribut OPM Instagram puspentni
-
Siapa yang memimpin Ormas Hasta Karya? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).