Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 Kini Dapat Diakses Melalui PMI
Terapi plasma konvalesen menjadi harapan bagi pengobatan pasien Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan bahwa saat ini terapi tersebut sudah bisa diakses masyarakat melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Terapi plasma konvalesen menjadi harapan bagi pengobatan pasien Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan bahwa saat ini terapi tersebut sudah bisa diakses masyarakat melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
"Saat ini terapi plasma konvalesen sudah dapat diakses masyarakat yang membutuhkan melalui Palang Merah Indonesia di pusat," jelasnya Wiku dalam keterangan tulis, Jumat (8/1/2021).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
PMI pun membuka bagi masyarakat yang ingin menjadi donor. PMI menentukan syarat pendonor adalah diutamakan laki-laki, dan bagi wanita belum pernah hamil dan juga belum memiliki anak. Untuk penyintas Covid-19 yang akan mendonorkan plasmanya, perlu menunjukkan test swab PCR negatif, bebas gejala Covid-19 selama 14 hari setelah dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Di samping itu, terkait rincian terapi plasma konvalesen ini, Wiku merujuk pada hasil penelitian terkini bahwa terapi ini dapat mencegah perkembangan gejala yang lebih parah.
"Terapi plasma konvalesen adalah penggunaan plasma darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19, sebagai pengobatan pasien Covid-19," jelasnya.
Penelitian yang dilakukan Libster, dan sejumlah peneliti lain terkait terapi ini terhadap sejumlah pasien Covid-19 berusia di atas 65 tahun di Argentina, menurut Wiku menunjukkan hasil yang baik. Penelitian ini menyatakan pasien yang diberikan plasma konvalesen dengan titer antibodi Sars Cov-2 yang tinggi dalam kurun waktu 72 jam setelah munculnya gejala ringan, menunjukkan adanya penurunan risiko untuk mengalami gangguan pernapasan berat atau severe respiratory disease yang merupakan salah satu penyebab kematian tersering Covid-19.
Sebelumnya pada April 2020, Lembaga Biomolekuler Eijkman akan menjalin kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memproduksi plasma konvalesen yang diduga bisa mengobati Covid-19.
"Ia penggunaan plasma konvalesen namanya itu untuk mengobati pasien yang terinfeksi Corona virus," kata Ketua Lembaga Biomolekuler Eijkman Amin Soebandrio kepada Liputan6.com, Selasa (14/4/2020).
Amin menerangkan, plasma tersebut didapat dari darah orang yang sembuh dari Covid-19 untuk kemudian disuntikkan ke aliran darah pasien Covid-19.
"Setelah orang yang sembuh selama beberapa minggu kemudian plasmanya diambil dan diberikan kepada orang yang sedang sakit," kata dia.
Amin mengatakan metode itu belum diuji coba oleh pihaknya, namun belajar dari negara lain cara seperti ini sudah banyak dipraktikkan. Menurut dia, pihaknya baru akan mulai menguji coba hal itu.
"Ada di beberapa negara sudah dilakukan walaupun itu belum sebagai pengobat standar. Tapi sebagai salah satu alternatif yang cukup menjanjikan," terangnya.
Menurut Amin sedianya penandatanganan kerja sama akan dilakukan hari ini, Rabu, 9 April 2020. Namun karena ada satu dan lain hal akan diundur pada waktu yang belum ditentukan.
Amin pun mengatakan bahwa kerjasama kedua lembaga tersebut atas restu dan sepengetahuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
"Oh ya sudah pendekatan ini sudah dibicarakan oleh Gugus Tugas juga dan nanti kita bukan hanya dengan PMI juga tapi pihak lainnya juga. Ini baru awal saja," dia menandaskan.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Satgas Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen
Mengenal terapi plasma konvalesen untuk Covid-19
JK Minta PMI Sulteng Produksi Plasma Convalescent untuk Pengobatan Covid-19
Kemenkes Dorong Penggunaan Terapi Plasma Konvalesen Pada Pasien Covid-19
Berbagi Kesembuhan Lewat Donor Plasma Darah
LIVE RUANG MERDEKA: Berbagi Kesembuhan dari Covid-19 Lewat Donor Plasma Darah