Terdampak Pandemi Covid-19, Puluhan Hotel dan Vila di Buleleng Dijual
Terdapat 170 hotel dan 13 restoran tergabung di PHRI Buleleng. Akibat pandemi Covid-19, puluhan hotel telah tutup, sebagian lainnya masih beroperasi.
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan satu tahun lebih berdampak pada banyak sektor, termasuk perhotelan. Di Kabupaten Buleleng, Bali, misalnya, sekitar 20 hotel dan puluhan vila ditawarkan untuk dijual karena pemiliknya kesulitan finansial.
"Iya benar, itu kemarin sekitar 20 hotel. Ada (kecil) ada besar, karena wilayah ini tidak sama dengan Bali Selatan. Ada bintang 5 dan bintang 3 yang dijual. Ada nonbintang, yang banyak non bintang, karena pengusaha lokal kita paling banyak nonbintang. Sudah ada (yang laku) beberapa saja, tapi sebagian besar belum (laku). Kalau vila juga banyak. Bisa (puluhan)," kata Dewa Ketut Suardipa selaku Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Buleleng, Bali, saat dihubungi Rabu (17/3).
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
-
Apa yang istimewa dari rumah Diah Permatasari di Bali? Setiap sudut vila Diah Permatasari tampak sangat estetik, terutama dengan adanya infinity pool yang menawarkan pemandangan indah menuju Jimbaran.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
Dia menerangkan, terdapat 170 hotel dan 13 restoran tergabung di PHRI Buleleng. Akibat pandemi Covid-19, puluhan hotel telah tutup, sebagian lainnya masih beroperasi. "Kalau hotel tutup masih puluhan," jelasnya.
Suardipa menyebutkan, dampak pandemi Covid-19 bagi pelaku usaha di Buleleng sangat signifikan, terutama dalam soal finansial. "Kalau 2020 masih bisa kita talangi. Tapi sekarang sudah banyak hotel yang tutup di Bali Utara karena sudah tidak kuat lagi untuk operasional. Ada beberapa masih buka dan dia masih menjaga propertinya," ungkapnya.
Persoalan finansial ini juga berdampak kepada para staf dan pegawai di hotel. PHK tak terhindarkan. Begitupun, masih ada beberapa hotel yang tetap mempekerjakan beberapa pegawai walaupun tidak full setiap hari buka. "Dampaknya kepada pengusaha hotel karena biaya operasional tinggi. Terus ada beberapa hotel yang tidak kuat lagi. Kemudian (dampak) ke staf dan pegawai, ada yang sudah di-PHK, ada juga sebagian kerja setengah-setengah (atau) buka tutup," ujar Suardipa.
"Dampak (lainnya) kepada mitra kerja kita. Otomatis hotel sepi tamu sepi, iya transportasi sepi juga. Teman-teman di nelayan yang mengangkut wisatawan ke dolphin juga sepi," sambungnya.
Untuk mengatai situasi ini, dia berharap pemerintah segera membuka pariwisata internasional, karena pangsa pasar pariwisata di Buleleng adalah turis Eropa.
"Karena pangsa pasar di Bali Utara banyak dari Eropa, kawasan kita lebih luas. Di Pemuteran sama daerah Tejakula itu pangsa pasar Eropa," katanya.
Selain itu, dia juga berharap ada soft loan atau pinjaman lunak bagi para pelaku usaha pariwisata. Dengan adanya bantuan ini, para pengusaha memiliki modal untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.
"Tentu harus dibantu dengan soft loan, jadi dari pihak perbankan betul-betul memberikan relaksasi yang benar. Jangan lagi ada syarat-syarat yang memberatkan. Artinya, jangan dipersulit di saat-saat seperti ini," ujarnya.
"Kemudian, yang paling bermasalah di finance sama di KBR itu. Finance itu kayaknya masih belum manusiawi di saat Covid-19 seperti ini," sebut Suardipa.
Pihaknya juga meminta agar vaksinansi di Bali benar-bernar mendapat prioritas agar wisatawan asing yang berkunjung merasa aman dan yakin untuk ke Pulau Dewata.
"Jadi pelaku (pariwisata) itu minimal harus diberikan vaksin. Harus diutamakan jangan sampai hanya wacana saja. Karena salah satu syarat bagi wisatawan yang bisa datang ke suatu daerah manakala pelaku pariwisatanya sudah divaksin," ujarnya.
"Kalau salah satu hotel stafnya sudah divaksin, tentu akan memberi image yang lebih baik daripada (pegawai) hotel yang belum divaksin," tutup Suardipa.
Baca juga:
Jokowi Kunjungi Toko Mabel dan Kerajinan di Bali
Sanur Bakal Dibuka Penuh untuk Turis, 35 Ribu Warga dan Pekerja Akan Divaksin
Jokowi: Tiga Daerah Zona Hijau di Bali akan Dibuka Penuh Untuk Turis
Jokowi: Kita Berharap Bali Bisa Segera Bangkit Apabila Vaksinasi Terus Berjalan
Jokowi Dijadwalkan Tinjau Vaksinasi Massal Pelaku Usaha Pariwisata di Bali
Menkes Dukung 3 Daerah di Bali Jadi Kawasan Wisata Bebas Covid-19