Terduga Teroris di Bandar Lampung Ditangkap Saat Beli Buah di Pasar Tugu
"Kami tadi siang rencana mau beli buah," kata Sodik
Tim Densus 88 Antiteror bersama petugas kepolisian Lampung menangkap Ali Amirul Alam, terduga teroris asal Pulau Jawa saat akan membeli buah di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung.
"Kami tadi siang rencana mau beli buah," kata Sodik (34), adik ipar Ali Amirul Alam saat ditemui di kediamannya, di Bandar Lampung seperti dikutip Antara, Minggu (9/6).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Sodik menjelaskan, kejadian berawal saat dirinya bersama istrinya, Isni dan mertuanya pergi ke pasar ingin membeli buah-buahan. Saat itu mereka menggunakan sepeda motor ke pasar, Ali berboncengan dengan ibunya, sedangkan Sodik berboncengan dengan istrinya.
"Pas sampai di pasar, mertua dan istri saya turun dan mencari buah-buahan. Karena cuaca panas kemudian saya sama kakak ipar saya berteduh di sebuah toko waralaba yang ada di pasar," tuturnya.
Saat sedang berteduh, tiba-tiba datang polisi berpakaian seragam dan berpakaian preman yang langsung memegang dan membawa Ali. Dia sendiri tidak mengetahui apa yang membuat kakak iparnya itu ditangkap polisi.
"Saya kaget ditangkapnya di depan saya. Saya juga sempat tanya masalahnya katanya nanti dikabari lagi," ucapnya.
Saat kakak iparnya tersebut dibawa, Sodik bersama istri dan mertuanya pulang ke kontrakannya yang berada di Jalan Belia, Gang Wawan Jaya bersama polisi tersebut.
Sesampainya di rumah, polisi menggeledah rumah Sodik. Polisi kemudian membawa sebuah tas yang diduga berisi pakaian, handphone, jaket dan sebuah pelat nopol motor AD.
"Cuma bawa itu saja, terus nanya juga tidurnya di mana, saya jawab tidur sama ibunya di kamar," ujar dia.
Sodik menambahkan, selain membawa barang bukti tersebut, polisi juga sempat membawa Syaifullah Hari Pahlevi (27) yang merupakan adik kandung Ali dan Isni. Syaifullah dibawa polisi untuk dimintai keterangannya.
Baca juga:
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bandar Lampung
Ingin Susupi Aksi 22 Mei, 5 Orang Diduga Teroris dari Tasikmalaya Diamankan
Lima Orang Terduga Jaringan Teroris dari Ciamis Ditangkap di Garut
2 Istri Terduga Teroris di Depok Turut Diamankan Densus 88
Kesaksian Ketua RT saat Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Depok