Tergoda Motor Murah di Facebook, IRT di Palembang Ditusuk dan Uang Dibawa Kabur
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang, Lilis Suryani (31), mengalami luka tusuk di payudara. Dia dan suaminya diserang penjual sepeda motor saat transaksi di tempat sepi.
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Palembang, Lilis Suryani (31), mengalami luka tusuk di payudara. Dia dan suaminya diserang penjual sepeda motor saat transaksi di tempat sepi.
Bukan hanya dilukai, uang mereka juga dibawa kabur. Dua warga yang mencoba mengejar pelaku juga terkena sabetan senjata tajam.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Dimana letak Kampung Kapitan di Palembang? Letak Kampung Kapitan yang berada di tepi Sungai Musi menjadi sangatlah strategis.
Peristiwa itu bermula saat korban bersama suaminya Supriadi (34) tergoda dengan tawaran sepeda motor murah di marketplace Facebook. Setelah harga disepakati Rp 1,75 juta, mereka memilih transaksi dengan sistem cash on delivery (COD).
Pasangan suami-istri itu membuat janji untuk bertemu penjual di SPBU Jalan Noerdin Panji, Kelurahan Sukamaju, Sako, Palembang. Semula mereka meminta berjumpa pada siang hari, namun penjual ngotot transaksi pada malam hari.
Setelah bertemu, penjual mengajak pasutri itu ke rumahnya yang disebut ada di belakang SPBU. Keduanya dibawa ke lokasi sepi dan gelap dan diajak bertransaksi.
Tak lama kemudian, datang dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor. Transaksi pun dilakukan, penjual meminta uang pembayaran sebanyak Rp 1,75 juta seperti yang disepakati.
Pasutri itu pun meminta STNK kepada penjual. Dia justru mengeluarkan sebilah pisau dari balik pinggangnya dan mencoba menusuk Supriadi. Pria itu berhasil menghindar.
Belum puas, pelaku kembali menusukkan pisaunya dan mengenai payudara Lilis. Meski dalam kondisi tertusuk dan banyak mengeluarkan darah, korban dan suaminya berusaha menarik sepeda motor yang dijual pelaku sambil teriak begal.
Warga coba mengejar. Namun dua orang di antaranya terluka akibat sabetan pisau pelaku.
"Kami beli dengan cara COD, tapi dia (pelaku) maunya ketemu malam hari. Waktu saya minta STNK, kami kena tusuk dan mengenai dada kanan saya, dua warga juga terluka waktu mengejar pelaku," ungkap Lilis saat melapor ke Polda Sumsel, Senin (15/3).
Lilis mengaku sudah menaruh curiga dengan jual-beli itu. Alasannya, harga motor yang dijual jauh di bawah pasaran dan pelaku enggan bertemu siang hari.
"Tadinya janjian di SPBU, tapi dia bilang rumahnya belakang SPBU, kami bertiga ke sana, lokasinya sepi dan gelap," ujarnya.
"Uang kami dibawanya kabur, motor yang dijual juga dibawanya lari. Kami minta pelaku ditangkap," harap dia.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengaku sudah mengantongi identitas pelaku dan masih memburunya. "Pelaku masih kami kejar, identitasnya dikantongi. Kami imbau masyarakat lebih waspada dengan modus-modus jual beli seperti itu," tegasnya.
Baca juga:
Perusahaan di Swiss Kena Tipu, Beli Tembaga Rp 518 Miliar yang Dikirim Malah Kayu
Utang Perusahaan Bengkak Rp4 T, Pengusaha Batu Bara Polisikan Rekan Kerja
Penjual Kerajinan Bambu di Depok Ditipu dan Diperas Pria Mengaku Petugas
Arisan Bodong, 24.382 Orang di Riau Tertipu Rp 21 Miliar
CEK FAKTA: Hoaks Bank Indonesia Minta Data Pribadi Melalui Email
Mengaku Cetak Pakai Printer, Begini Nasib Pria Pengedar Uang Palsu di Sumut