Teror pembacokan berantai pengendara motor hantui Yogya
Polisi mengimbau warga untuk tetap tenang dalam menjalankan aktivitasnya
Dua hari berturut-turut terjadi tiga pembacokan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pembacokan terjadi tanpa motif di wilayah yang berbeda. Pelaku melancarkan aksinya dengan menyabetkan senjata tajam ke korban sembari mengendarai motor.
Salah satu korban Nailul Mazda Azzajid Ahmad (18) warga Purwodadi, Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Korban tewas seketika dibacok orang tak dikenal di Candi Gebang, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Kamis (25/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Korban meninggal dengan luka sabetan benda tajam seperti samurai pada lehernya.
Kejadian bermula ketika korban bersama temannya, Wahyu Eko Raharjo (18) warga Sugihwaras, Kali Tengah, Lamongan, Jawa Timur. Saat itu mereka berpapasan dengan pengendara motor yang berboncengan dan langsung melayangkan sabetan samurai ke korban.
Menurut Mujimin salah seorang warga yang menjadi salah seorang saksi pembacokan tersebut, dia mendengar teriakan minta tolong dari Wahyu teman korban di depan rumahnya.
"Saat mendengar suara rem sepeda motor dan disusul teriakan orang minta tolong, awalnya saya kira ada kecelakaan. Ketika saya lihat, ada orang terkapar di tengah jalan dan banyak darahnya," katanya, Jumat (26/12).
Sayangnya belum sempat dilarikan ke rumah sakit, korban sudah tidak dapat di tolong. Kepala Unit Reskrim Polsek Ngemplak Ipda Dwi Daryanto, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
Dari keterangan Wahyu, dia dan korban tidak mengenali pelaku dan merasa tidak memiliki masalah dengan orang lain. "Saat ini masih dalam penyelidikan terkait motif pelaku melakukan aksinya," ujarnya.
Pada saat yang sama, selain di tempat tersebut, polisi juga menerima informasi adanya pembacokan di daerah Krapyak, Wedomartani. Sebelumnya juga sempat terjadi pembacokan di underpass Jombor, Sleman pada Rabu (24/12) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dengan pelaku yang melakukan pembacokan dari atas motor.
Dia pun mengimbau warga untuk tetap tenang dalam menjalankan aktivitasnya. Dia pun meminta supaya informasi tentang kejadian yang simpang siur tidak disebarluaskan supaya tidak menimbulkan keresahan. "Warga kami minta tenang. Kasus ini sedang ditangani oleh petugas," ujarnya.