Terungkap Alasan Indonesia Beli Pesawat Bekas Mirage 2000-5
Prabowo menjelaskan, saat ini banyak pesawat tempur milik Indonesia yang keadaannya sudah tua dan butuh perbaikan. Maka, dibutuhkan pesawat tempur pengganti untuk mengisi kekosongan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasan di balik pembelian 12 pesawat bekas jenis Mirage 2000-5 dari Qatar. Menurutnya, pembelian itu merupakan langkah praktis untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur di Indonesia.
Dia menjelaskan, saat ini banyak pesawat tempur milik Indonesia yang keadaannya sudah tua dan butuh perbaikan. Maka, dibutuhkan pesawat tempur pengganti untuk mengisi kekosongan.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ya jadi sebagaimana diketahui kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, diterent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," kata Prabowo di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6).
"Ini butuh waktu kurang lebih satu tahun atau 18 bulan lagi untuk mengoperasionalkan semua pesawat tempur kita sekarang," sambungnya.
Prabowo menerangkan, untuk pembelian pesawat baru dibutuhkan jangka waktu panjang ketimbang membeli pesawat bekas dari Qatar.
Dia mengambil contoh pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat yang sedang dalam penjajakan. Menurutnya, diperkirakan pengiriman pesawat itu baru terlaksana pada 2026.
"Nah dengan gitu kita lihat yang mana, kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5," terangnya.
Meski bekas, Prabowo menerangkan, pembelian Mirage 2000-5 merupakan hal sulit. Pasalnya banyak negara yang juga tertarik membeli. Tetapi, Indonesia bisa mendapatkannya dari Qatar.
"Alhamdulillah dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita. Tapi hanya ada 12. Nah ini yang kita akuisisi untuk nanti," bebernya.
Menurutnya, pesawat Mirage cukup canggih dan bisa dipakai minimal 20 tahun kedepan. Maka dari itu, ada pertimbangan mengapa Indonesia mengambil pembelian 12 unit pesawat bekas tersebut.
"Karena Mirage ini cukup canggih dan walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih seidkit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi," ungkap Prabowo.
Pengadaan (A) MRCA/Mirage 2000-5 beserta dukungannya dilaksanakan berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022 tentang PSP Tahun 2022 untuk (A) MRCA / Mirage 2000-5 (Beserta Dukungannya) sebesar
USD734.535.100.
Adapun pengadaan tersebut dituangkan dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar EUR733,000,000.00 dengan penyedia Excalibur International a.s., Czech Republic.
Materiil kontrak tersebut meliputi 12 unit Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar (9 single seat and 3 double seat, 14 engine and t-cell, technical publications, GSE, spare, test benches, A/C delivery, FF & insurance, support service tiga tahun). Termasuk pelatihan pilot dan teknisi dan persenjataan.
(mdk/fik)