TGB Nilai Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tidak Bisa Menyelesaikan Semua Residu Pilpres
Pertemuan Capres terpilih Joko Widodo atau Jokowi dengan pesaingnya, Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) kemarin diapresiasi banyak pihak. Kendati demikian masih ada pihak tertentu yang kecewa dengan pertemuan dua tokoh ini.
Pertemuan Capres terpilih Joko Widodo atau Jokowi dengan pesaingnya, Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) kemarin diapresiasi banyak pihak. Kendati demikian masih ada pihak tertentu yang kecewa dengan pertemuan dua tokoh ini.
Ketua Korbid Keumatan DPP Partai Golkar M Zainul Majdi atau akrab disapa TGB mengapresiasi pertemuan tersebut. Namun menurutnya pertemuan itu tidak lantas bisa langsung bisa menghilangkan residu atau dampak dari kontestasi politik, di mana terjadi polarisasi cukup besar di tengah masyarakat.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
"Pertemuan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kemarin tentu saja tidak bisa diharapkan bisa menyelesaikan semua residu kontestasi. Karena kontestasi ini terbangun dengan banyak sekali oleh faktor-faktor yang menyebabkan polarisasi di tengah masyarakat," jelasnya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/7).
"Tapi paling tidak, karena masyarakat kita paternalistik, ketika kedua patron bagi masyarakat itu bertemu, berjumpa dalam suasana persahabatan, pertemanan, persaudaraan, saya pikir itu akan mendinginkan dan menyamankan kita sebagai bangsa," lanjutnya.
Demi menjaga persatuan bangsa, sejumlah tokoh yang menjadi pendukung pasangan 01 juga selalu diminta Jokowi untuk menyatukan simpul persatuan masyarakat di tingkat bawah. Setelah Pemilu usai, masyarakat harus bersatu kembali.
"Kita semua selalu disampaikan (pesan) oleh beliau (Jokowi) pasca pencoblosan kemarin untuk turun ke bawah menyambung simpul-simpul masyarakat. Sudah tak ada lagi Pilpres usai pencoblosan. Semua menyatu kembali," kata mantan Gubernur NTB ini.
TGB hadir di Sentul untuk menyaksikan pidato Jokowi. Menurutnya pidato ini sangat tepat setelah pertemuan Jokowi-Prabowo kemarin. Momen Sabtu pagi sampai siang itu cukup menyejukkan dan membawa aura optimisme bagi kemajuan bangsa.
"Jadi insya Allah aura atau semangat yang ada kemarin, sebelumnya juga sebenarnya akan terlihat pada malam hari ini. Aura itu aura optimisme bahwa indonesia akan jauh lebih maju ke depan dan saya pikir malam hari ini kita akan menyimak apa apa yang akan dilaksanakan oleh presiden bersama wakil presiden ke depan memandu kita bersama untuk indonesia maju ke depan," terang TGB.
(mdk/cob)