Tidak Ada Anggaran, Pemkot Serang Tutup Rumah Isolasi Pasien Covid-19
Hikmat mengungkapkan, Anggaran Rp 1,6 miliar yang disediakan sudah terpakai sekitar Rp 400 juta untuk biaya operasional dan kelengkapan alat di rusunawa.
Karena keterbatasan anggaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menutup sementara rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Margaluyu sebagai rumah singgah pasien Covid-19. Rumah singgah pasien Covid19 tersebut akan dibuka kembali setelah ada bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemprov Banten.
"Iya, ditutup dulu sementara karena anggaran kami sudah tidak ada. Kalau yang dianggarkan Rp1,6 miliar itu sudah dikembalikan, dan itu masuknya tahun 2020. Maka kami kembalikan dan nanti akan dibuka setelah mendapatkan bankeu dari provinsi," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Hikmat Sumantri, Jumat (8/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Dia mengungkapkan, Anggaran Rp 1,6 miliar yang disediakan sudah terpakai sekitar Rp 400 juta untuk biaya operasional dan kelengkapan alat di rusunawa.
"Iya, jadi tidak semuanya masih ada sisanya sekitar Rp 1,2 miliaran kalau tidak salah. Karena yang terpakai itu hanya Rp400 jutaan dan itu sudah dikembalikan," ujarnya.
Dan untuk anggaran selanjutnya, tidak menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). "Kalau kemarin kan kami pakai dana biaya tak terduga (BTT), dan itu ternyata tidak bisa kami gunakan semua (Rp1,6 miliar). Jadi sekarang mengandalkan bankeu, bukan dari APBD Kota Serang," ujar Hikmat.
Dia mengatakan, ada dua pasien tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang masih dirawat di rusunawa. "Kedua pasien tersebut pun sudah kami pindahkan, satu pasien kami pindahkan ke RSUD Kota Serang, dan satu pasien lagi kami pindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara," katanya.
Hikmat menjelaskan lantai tiga dan empat rusunawa belum dibuka untuk menampung pasien Covid-19. "Jadi memang rencananya kami akan membuka dua lantai lagi, tapi tidak jadi karena anggaran BTT itu harus dikembalikan. Sehingga tidak ada untuk biaya operasionalnya," tutupnya.
Baca juga:
SBY Bicara Tantangan 2021: Vaksin, Utang Mencekik, Masyarakat Terbelah
Wali Kota Bandung Oded M Danial Positif Covid-19
Aduan Produk Kesehatan Palsu Marak pada Awal Pandemi di 2020
Update 8 Januari: Bertambah 147, Total 4.240 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet
IMF Perkirakan Ekonomi Indonesia Tahun ini Tumbuh 4,8 Persen dan 6 Persen di 2022
Angka Kematian Tertinggi di Jabar, Ini 4 Fakta Terkini Kasus Covid-19 di Garut