Tim lobi kasus Satinah marah pernyataan Menkokesra soal mafia
Agung Laksono heran permintaan uang diat justru melonjak dari Rp 12 Mmenjadi Rp 26 M. Dia curiga ada yang bermain.
Ketua Tim Lobi kasus TKI Satinah, Maftuh Basyuni mengaku sangat tersinggung dengan pernyataan Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Maftuh tersinggung jika dikatakan ada mafia diat dalam kasus TKI Satinah itu.
"Tanyakan saja ke Menkokesra, kalau sampai disebut mafia, saya terhina karena saya ada di lapangan," ujar Maftuh di Kantor Kemenkopolhukam, di Jakarta, Selasa (17/4).
Maftuh meminta Agung Laksono untuk membuktikan pernyataannya tentang mafia diat tersebut.
"Kalau memang ada ya buktikan, gombal namanya kalau tidak ada," ujarnya.
Adanya pemberitaan tentang mafia diat dari Indonesia membuat kesepakatan alot antara tim lobi Indonesia dengan keluarga korban di Arab Saudi. Keluarga merasa tersinggung atas pemberitaan tersebut.
Sebelumnya, Menko Kesra Agung Laksono mengaku telah mendapat informasi adanya mafia diat dalam kasus TKI Satinah. Namun, pemerintah belum mengetahui siapa orang dalam mafia tersebut.
"Informasinya sudah ada tetapi orangnya belum," ujar Agung di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/4).
Agung juga mendengar permintaan uang dari keluarga korban majikan Satinah mau menurunkan permintaan jumlah diatnya saat ini. Agung heran permintaan uang diat justru melonjak dari menjadi Rp 26 miliar.
"Memang yang dulu sejak awal pemerintah komitmen Rp 12 miliar, itu sesuatu hal yang wajar, kok tiba-tiba melonjak ke Rp 26 miliar itu gimana, nanti lama-lama bisa melonjak sampai Rp 100 miliar. Memang di tengah-tengah itu ditengarai ada yang memanfaatkan," ujarnya.