Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Pertambahan Areal Tanam Dan Distribusi Pompa Air di Lampung Dipercepat
Kementan terus mendorong percepatan pemanfaatan pompa air di berbagai daerah.
Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi pompanisasi dan Pertambahan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Lampung. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah, memastikan pemanfaatan pompanisasi berjalan dengan baik. Dia menekankan bahwa Provinsi Lampung dengan total porduksi 2.7 juta sebagai produsen beras ke lima nasional harus terus meningkatan target produksi melalui program ini.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung, musim kemarau telah mulai sejak awal Juni 2024. Sejalan dengan program pompanisasi, Kementan terus mendorong percepatan pemanfaatan pompa air di berbagai daerah dalam menghadapi kondisi tersebut.
- Pompanisasi, Bukti Gerak Cepat Kementan Atasi Dampak Kekeringan
- Perusahaan Tambang BUMI Turun Tangan Alirkan Air Bersih untuk Ribuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Dirjen PSP Kementan Bersama PangDam II/Sriwijaya Tinjau Langsung Opla di OKI
- Dibantu 3.700 Pompa Air, Kementan Targetkan Produksi Padi Jatim Meningkat
"Sudah 1.715 unit dari alokasi 2.475 unit pompa air yang tiba di Lampung, untuk mendukung pertanaman yang sampai hari ini realisasi PAT seluas 29.675 Ha. Ini harus dipercepat prosesnya, kalau ada yang kurang segera usulkan kembali," ujar Andi dalam rakor, Rabu (21/8/24).
Sementara, progres Optimalisasi Lahan Rawa untuk mendukung Pertambahan Areal Tanam sampai dengan tanggal 19 Agustus 2024 tercatat positif. Pemanfaatan lahan rawa untuk pertambahan areal tanam ini diharapkan terus membantu peningkatan produksi beras nasional.
"Untuk konstruksi optimasi lahan dari target untuk areal 28.202 Ha sudah dapat direalisasikan seluas 23.908 Ha (84,77%)," sebut Andi.
Dalam arahannya, Andi Nur Alam Syah menambahkan pentingnya analisis dan mitigasi risiko terhadap program-program yang sedang dilaksanakan, sehingga memerlukan dukungan dari seluruh pihak.
"Semua harus kerja keras, kompak dan cermat untuk mengejar target ini. Kita semua jangan tidur sampai masalahnya selesai. Kita perlu memastikan keterpaduan semua pihak agar program bersinergi dengan baik dan permasalahan di lapangan dapat diselesaikan dengan efektif, saya mau kadis aman, direktur saya juga aman," tegas Andi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pemda merupakan ujung tombak dari pemerintah pusat di daerah. Sehingga percepatan bisa dilakukan dalam mengantisipasi kekeringan.
"Program Pompanisasi merupakan solusi tercepat untuk mempertahankan hingga meningkatkan produksi. Pusat dan Daerah wajib kompak agar program ini sukses demi swasembada pangan," kata Mentan Amran.